Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa siang, didominasi aksi lepas saham ditengah upaya investor mengambil untung (profit taking) atas kenaikan harga pada perdagangan sebelumnya.

Analis PT Millenium Danatama Securities Ahmad Riyadi mengatakan, indeks terkoreksi karena sejumlah saham unggulan tertekan. Saham-saham yang didera tekanan jual antara lain saham pertambangan, industri otomotif, komoditas dan saham industri perbankan, ujarnya.

Menurut dia, pelaku melepas saham-saham itu juga terpicu oleh memburuknya saham-saham di Amerika Serikat.

Bahkan isu di pasar internasional menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia yang makin membaik masih belum dapat menampung meningkatnya tingkat pengangguran, katanya.

Karena itu, lanjut dia, pasar Asia diharapkan dapat memberikan kontribusi pertumbuhan yang lebih besar dari pertumbuhan yang ada saat ini.

Namun pertumbuhan ekonomi di Asia apabila didukung kawasan Eropa dan Amerika Serikat, maka dampaknya akan dapat terlihat dan tingkat pengangguran juga akan berkurang, ucapnya.

Saham-saham yang mengalami koreksi harga antara lain Indo Tambang Mega turun Rp700 menjadi Rp6.950, Astra International melemah Rp650 menjadi Rp56.150, saham Bank BCA melemah Rp150 menjadi Rp48.650, dan saham BRI turun Rp100 menjadi Rp5.850.

Kemudian saham Bukit Asam melemah Rp300 menjadi Rp22.100, saham Astra Agro Lestari melemah Rp300 menjadi Rp22.500, saham Mayora melemah Rp250 menjadi Rp11.150 dan saham United Tractor turun Rp200 menjadi Rp22.300.

Ahmad Riyadi mengatakan, peluang indeks untuk naik masih cukup besar hanya menunggu waktu saja, apalagi ada indikasi bahwa pelaku pasar akan meningkatkan aksi beli.

"Kami optimis pasar akan kembali diminati pasar, karena potensi pasar masih cukup baik, ujarnya.

(H-CS/S026)