Belitung, Babel (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengatakan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan III 2021 tumbuh sebesar 6,11 persen, sehingga masuk dalam lima besar provinsi di Indonesia, yang tumbuh positif selama pandemi COVID-19.

"Pertumbuhan ekonomi ini juga menjadikan Bangka Belitung sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi atau nomor satu di wilayah Sumatera," katanya.

Hal ini disampaikannya saat upacara peringatan HUT Ke-21 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di kawasan wisata pantai Tanjung Pendam, Belitung, Senin pagi.

Menurut dia, saat ini kondisi perekonomian Bangka Belitung mulai menunjukkan pertumbuhan dan bergerak ke arah positif setelah diterpa pandemi COVID selama hampir satu setengah tahun.

Ia mengatakan momentum HUT ini hendaknya dapat dijadikan sebagai titik awal kebangkitan kembali Bangka Belitung agar dapat mandiri serta berdaya saing dengan daerah lain.

"Dalam dua tahun terakhir kita dihadapi dengan masa-masa sulit yang sampai saat ini kita masih terus berusaha lepas dari dampak pandemi COVID-19," ujarnya.

Erzaldi menambahkan guna mencapai kemandirian dan daya saing, pihaknya menerapkan strategi pembangunan ekonomi yang difokuskan pada potensi unggulan daerah.

"Hal-hal yang kami lakukan adalah meningkatkan komoditas produk pertanian, perkebunan dan perikanan seperti komoditas-komoditas baru lainnya yakni sorgum, tanaman sela, jahe merah dan porang termasuk padi dan udang vaname," katanya.

Ia menyebutkan sektor pertanian di Bangka Belitung tumbuh positif dengan semakin maraknya usaha perikanan budi daya dan upaya pemerintah daerah untuk mengembalikan kejayaan sektor perkebunan mulai membuahkan hasil.

"Pertumbuhan produksi padi pada tahun 2021 sudah memberikan kinerja yang cukup mengagetkan yaitu sebesar 69.721 ton meningkat dari produksi tahun sebelumnya," ujar dia.

Menurut dia, produksi padi pada 2021 mampu memenuhi kurang lebih 60 persen kebutuhan beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Jumlah ini meningkat dari tahun 2017 produksi padi hanya mampu memenuhi sebesar 28 persen kebutuhan beras masyarakat Bangka Belitung," kata dia.