Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng asosiasi e-commerce yang tergabung dalam Indonesian E-Commerce Association (idEA) dalam memberikan pelatihan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).


“Kami bekerja sama dengan asosiasi e-commerce yang ada untuk melatih UMKM dan juga satuan vokasi. Tujuannya agar produk-produknya bisa masuk ke e-commerce,” ujar Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek, Saryadi, di Jakarta, Senin.


Pelatihan yang diberikan selain pelatihan mengenai pemasaran digital, juga pengemasan, teknologi, serta standardisasi. Selain itu, UMKM dan satuan vokasi dibimbing dalam urusan pengurusan perizinan, kesehatan pangan.


“Untuk pelatihannya sendiri diselenggarakan mulai dari Agustus hingga November 2021. Upaya ini bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI. Ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan UMKM Indonesia dari ranah luring ke daring,” terang dia.

Baca juga: Menunggu si kecil UMKM dapat menggerakkan roda ekonomi

Baca juga: Mendes: Go Borneo perluas pemasaran produk UMKM khas Kaltim



Saryadi menambahkan pemerintah juga menyelenggarakan Pelatihan Digital Potensi Ufuk Timur pada 15 November hingga 1 Desember 2021, dengan UMKM prioritas adalah di wilayah timur. Sedangkan untuk satuan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia. Pelatihan diberikan dalam delapan sesi.


“Harapannya melalui pelatihan itu, UMKM di wilayah Indonesia bagian timur dapat onboard di lima platform e-commerce yakni Lazada, Shopee, Blibli, Tokopedia, dan Gojek,” terang dia.


Pelatihan Digital Potensi Ufuk Timur tersebut diikuti 687 pendaftar, 440 UMKM umum, 146 UMKM binaan, dan 101 satuan pendidikan vokasi. Sebanyak 311 pendaftar diantaranya berasal dari Indonesia bagian timur.


Kemendikbudristek ditunjuk sebagai manajer kampanye Gernas BBI yang puncaknya akan diselenggarakan di Maluku pada akhir November. Gerakan tersebut membantu generasi muda untuk menghasilkan inovasi yang lebih baik dan dapat diterima pasar, serta membantu UMKM agar bisa beralih ke platform digital.


Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengatakan sejak Gernas BBI digelorakan pada 2020, lebih dari 15 juta UMKM telah memasukkan produknya di platform elektronik.

Sebanyak tujuh diantaranya adalah hasil onboarding Gernas BBI. Wikan berharap peserta didik, tenaga kependidikan, tenaga pendidik, dan lainnya dapat bahu-membahu memulihkan perekonomian Indonesia, dengan membeli produk dalam negeri.

Baca juga: Kemendag: Gunakan produk dalam negeri, jadi pahlawan pemulihan ekonomi

Baca juga: Kemenkomarves: Gernas BBI buat 16 juta UMKM masuk ekosistem digital