Tokyo (ANTARA News) - Gempa berkekuatan besar yang berpusat di lepas pantai mengguncang Tokyo hari ini dengan membuat gedung-gedung di ibukota Jepang terayun, sementara layanan kereta bawah tanah terhenti.

AFP mengutip BMKG AS (US Geological Survey) menyebut gempa itu berkekuatan 6,4 SR di kedalaman 13,1 kilometer, 77 kilometer arah timur kota Tokyo. Sementera Badan Meteorologi Jepang sendiri mengukur kekuatan gempa sebesar 6,3 SR.

Gempa itu mengguncang pada pukul 8.08 pagi di lepas pantai prefektur Chiba, timur ibukota. Para pakar Jepang mengatakan gempa itu tidak diikuti tsunami.

Belum ada laporan mengenai kerusakan, termasuk pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang sudah rusak dan sudah mengeluarkan materi radioaktif berbahaya sejak dirusak tsunami pada 11 Maret, kata Tokyo Electric Power Co seperti dikutip AFP.

Layanan kereta bawah tanah di Tokyo untuk sementara dihentikan, tetapi segera beroperasi kembali setelah itu.

Kyodo News melaporkan, landasan pesawat bandara internasional Narita di prefektur itu untuk sementara ditutup guna pengecekan tetapi sudah dibuka kembali.

Layanan kereta supercepat shinkansen yang beroperasi ke daerah selatan sejak gempa dan tsunami 11 Maret, untuk sementara dihentikan.

Koshun Yamaoka, profesor di Universitas Nagoya mengatakan kepada stasiun televisi NHK bahwa gempa terbaru itu adalah gempa susulan untuk gempa berkekuatan 9,0 SR pada 11 Maret yang membunuh lebih dari 13.000 jiwa dan 13.500 orang hilang.

"Kita harus mewaspadai gempa susulan, terutama dalam bulan pertama dan kedua setelah gempa pertama," kata dia.

Sejak 11 Maret, Jepang mengalami lebih dari 400 gempa susulan yang berkekuatan lebih dari 5 SR. (*)

Neny