Minsk (ANTARA News) - Sebelas orang tewas Senin dalam ledakan di sebuah
stasiun metro di Minsk, ibukota Belarus, kata Presiden Alexander
Lukashenko.
Pemimpin Belarus itu juga mengatakan pada pertemuan darurat
keamanan, sekitar 100 orang cedera dalam ledakan tersebut, yang terjadi
di luar tempat tinggal dan kantor utamanya.
"Sebelas orang tewas akibat ledakan itu," kata kantor berita
Interfax mengutip Lukashenko, sebelum menyerukan pengheningan cipta
untuk menghormati korban yang tewas.
Ledakan itu menimbulkan awan asap yang bisa membuat mati lemas di
dalam stasiun metro teramai di kota itu, yang pintu keluarnya mengarah
pada kantor utama dan tempat tinggal presiden serta kantor Dewan
Keamanan Belarus.
Televisi Belarus STV mengatakan sebelumnya, sedikitnya tujuh
orang tewas dan 90 cedera dalam ledakan itu. Kantor berita resmi Belta
mengatakan, ledakan itu terjadi di gerbong terakhir sebuah kereta-api
yang memasuki stasiun itu pada jam sibuk malam hari.
Menurut laporan wartawan AFP, ledakan itu membuat lumpuh
lalu-lintas bawah tanah di kota yang berpenduduk 1,8 juta orang itu,
sehingga terjadi kemacetan dan perjalanan di pusat kota terhenti.
Belarus biasanya dianggap sebagai negara yabg aman dan tidak
pernah tersentuh serangan-serangan militan berskala besar seperti yang
dilakukan oleh militan di Moskow.
Pada 29 Maret 2010, 40 orang tewas dan puluhan cedera dalam
serangan bom bunuh diri yang dilakukan dua wanita pada jam sibuk pagi di
metro Moskow.
Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan di Minsk itu, namun
satu sumber kepolisian mengatakan kepada kantor berita Interfax-Zapad,
ledakan itu mungkin sebuah aksi teror. (M014/K004)
11 Tewas, 100 Cedera Dalam Ledakan di Stasiun Metro Minsk
12 April 2011 02:00 WIB
Sebelas orang tewas Senin dalam ledakan di sebuah stasiun metro di Minsk, ibukota Belarus (ANTARA News/Lukisatrio)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: