Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Josua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan wastra atau kain tradisional sebagai bagian dari industri kreatif memiliki potensi yang besar seiring dengan banyaknya perajin andal.

"Sebagai bagian dari industri kreatif, wastra memiliki potensi yang dapat dikembangkan lebih luas lagi," kata Josua dikutip dari keterangan pers, Minggu.

"Kemenparekraf mendukung penciptaan craftmanshift andal dan menggali kompetensi perajin untuk mengangkat kearifan lokal dalam setiap karya-karyanya serta mendampingi para pelaku kreatif dalam mengembangkan bisnisnya," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Desainer Athan Siahaan ajak generasi muda cintai Tenun Nusantara

Pengembangan kemampuan bagi perajin tenun pun giat dilakukan melalui sejumlah pelatihan, hingga seminar web dari berbagai pihak terkait.

"Kami mengapresiasi berbagai program yang dilakukan dalam mengembangkan dan memberi ruang bagi industri mode lokal serta komunitas lokal untuk menciptakan ekosistem yang inovatif," kata Josua.

Di sisi lain, Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra, Kerri Na Basaria, mengatakan pihaknya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang wastra tenun tradisional, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan industri kreatif (mode) berbasis budaya, tradisi, dan komunitas melalui program kerja pelestarian, pelatihan, dan pengembangan komunitas.

"Kami mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai potensi yang dimiliki Indonesia baik sumber daya alam, maupun keterampilan dan inovasi para pelaku usaha bahwa wastra nusantara mampu bersaing di pasar global dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian negara," kata Kerri.

Baca juga: Desainer lokal bisa kreasikan wastra jadi fesyen berkelanjutan di ISEF

"Bersama dengan mitra strategis yang turut kami hadirkan sebagai narasumber, kami harap dapat membangkitkan optimisme para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi dan tetap berinovasi untuk menghadirkan produk berbasis wastra yang berkualitas dan berkelanjutan," imbuhnya.

Adapun Josua dan Kerri terlibat dalam Webinar Nasional Tobatenun. Terdapat tiga sesi webinar dengan beragam topik. Sesi pertama webinar mengambil tema “Memikat Muda-Mudi dalam Budaya dan Tradisi Wastra”.

Kemudian sesi kedua dalam webinar mengangkat tema “Ekosistem Produk Mode Berbasis Wastra dan Eksistensi Komunitas Budaya”, dan sesi ketiga berdiskusi terkait “Potensi dan Kontribusi Wastra Dalam Ekonomi Kreatif”.

Baca juga: Geliat upaya pelestarian Ulos lewat para penenunnya

Baca juga: KBRI Roma: Wastra Nusantara ikut perkuat diplomasi Indonesia

Baca juga: Pameran kain tradisional untuk lestarikan warisan budaya