Jakarta (ANTARA) - Berbagai informasi perkotaan dan lainnya yang menarik di DKI Jakarta disiarkan oleh tim redaksi Metropolitan Kantor Berita ANTARA pada Sabtu (20/11) dan masih layak dibaca untuk mengisi waktu hari ini.

Informasi-informasi yang menarik untuk diulas kembali antara lain temuan saluran air yang luput dari perhatian Pemprov DKI Jakarta, dana hibah kepada yayasan yang terkait Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani, hingga soal MUI DKI membentuk "cyber army" untuk lindungi ulama dan Anies Baswedan.

Adapun rangkuman berbagai informasi perkotaan di Jakarta yang disiarkan ANTARA pada Sabtu (20/11) adalah:

1. Anggota DPRD: ada saluran air kecil luput dari perhatian Pemprov DKI

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai masih ada saluran air di pemukiman penduduk di Jakarta Barat yang volumenya kecil dan ada yang mampet, tapi luput dari perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada musim hujan saat ini.

Haryanto Kenneth melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan, adanya saluran air yang luput dari perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, diketahui setelah kunjungannya ke sejumlah lokasi yang sering terjadi banjir di Jakarta Barat, seperti di Jalan Penyelesaian Tomang 3 Gang Kutilang RT 01/RW 10 Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan.
Selengkapnya di sini.

2. Wagub persilakan MUI DKI bentuk pasukan siber

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mempersilahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta membentuk pasukan siber jika dinilai baik, karena organisasi berhak membuat program yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Silakan saja. Semua organisasi punya hak. Apa yang dinilai baik silakan dilaksanakan," kata Riza Patria di Jakarta, Sabtu.
Selengkapnya di sini.

3. MUI DKI: pembentukan pasukan siber tak terkait dana hibah

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menyatakan pembentukan pasukan siber untuk melawan "buzzer" yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tidak terkait dengan dana hibah Rp10,6 miliar.

"Kami membentuk pasukan siber karena saat ini marak informasi hoaks yang dapat memecah belah umat, terutama umat Islam dan ulama," kata KH Munahar Muchtar dalam pernyataan tertulisya, di Jakarta, Sabtu.
Selengkapnya di sini.

4. Wagub DKI: dana hibah untuk Yayasan BPI ada alasannya

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan dana hibah untuk Yayasan Bunda Pintar Indonesia (BPI) yang berafiliasi dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani sebesar Rp900 juta, pasti ada alasan dan dasarnya.

"Pada prinsipnya, peruntukan dana hibah itu pasti melalui proses dan tahapan sesuai kebutuhan. Program apapun ada alasan dan dasarnya, tidak mungkin tanpa alasan dan tidak ada aspek legal," kata Riza di Jakarta, Sabtu.
Selengkapnya di sini.