Mamuju (ANTARA News) - Sekolah yang mencoba melakukan manipulasi nilai siswa peserta Ujian Nasional di Provinsi Sulawesi Barat, akan diberikan sanksi tegas oleh pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Sulbar, Jamil Barambangi di Mamuju, Minggu, mengatakan, Diknas Sulbar telah menghimbau kepada setiap sekolah di Sulbar untuk tidak melakukan manipulasi terhadap nilai siswa peserta Ujian Nasional (UN).

Ia mengatakan, pihaknya telah menghimbau kepada setiap sekolah yang ada di lima Kabupaten di Sulbar untuk tidak melakukan manipulasi data UN, baik manipulasi yang sifatnya dapat merugikan atau menguntungkan siswa, karena itu bertentangan dengan aturan pelaksanaan UN.

"Kalau ada yang sekolah yang mencoba melakukan manipulasi nilai kelulusan dan hasil ujian siswa peserta UN di Sulbar, baik itu yang akan merugikan siswa atau menguntungkan siswa maka akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku,"katanya.

Oleh karena itu ia mengatakan, setiap sekolah pelaksana UN di Sulbar diminta untuk jujur dalam memberikan nilai para siswa sesuai dengan prestasi yang didapatkannya, dan tidak merekayasa dengan situasi dan alasan apapun.

Menurut dia, sistem penilaian siswa pada pelaksanaan UN kali ini, berbeda dengan tahun sebelumnya karena selain nilai UN yang didapatkan siswa, faktor nilai kelulusan UN siswa di Sulbar juga akan ditentukan atau ditambah dari nilai yang didapatkan siswa disekolahnya mulai semester tiga dan semester lima.

Ia mengatakan, meski manipulasi nilai UN siswa kecil kemungkinan terjadi karena nilai siswa disekolah mulai semester tiga sampai semester lima telah diserahkan ke lembaga pusat penilaian pendidikan (Puspendik) untuk dilakukan penilaian dalam rangka menentukan kelulusan siswa di UN.

Namun kata dia, pihaknya tetap berusaha meminimalisir terjadinya manipulasi nilai UN yang besar kemungkinan masih dapat dilakukan pihak sekolah pelaksana UN.

"Meski manipulasi nilai siswa akan sulit terjadi karena nilai siswa disekolah yang akan ditambah dengan nilai UN untuk menentukan kelulusan siswa di UN, telah diserahkan kepada Puspendik, namun manipulasi nilai siswa tetap kami waspadai terjadi karena kemungkinan itu ada yang akan dilakukan sekolah,"katanya.

Barambangi mengatakan, penilaian mengenai kelulusan siswa disekolah akan diawasi ketat karena pihaknya berusaha untuk membuat pelaksanaan UN di Sulbar dapat berkualitas tanpa ada manipulasi nilai.

"Pemerintah di Sulbar ingin mewujudkan pelaksanaan UN yang jujur dan berkualitas sehingga manipulasi nilai siswa diawasi ketat dan tidak boleh dibiarkan terjadi,"katanya. (MFH/K004)