Lombok Tengah (ANTARA) - Pesawat Casa N212 TNI Angkatan Udara menabur tiga ton garam atau natrium klorida (NaCl) di atas awan sekitar Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk mencegah terjadinya hujan di areal Sirkuit Mandalika.
"Jadi sebelum awan itu bergeser ke areal Sirkuit Mandalika, hujannya sudah jatuh saat bertemu dengan garam yang ditabur Tim Modifikasi Cuaca TNI AU, itulah namanya rekayasa hujan," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Sabtu.
Garam yang ditabur di atas awan tersebut, katanya, berbentuk kasar. Stok kebutuhan garam didapatkan dari produk lokal.
Baca juga: Razgatlioglu amankan pole position Race 1 di Sirkuit Mandalika
"Kita tahu sendiri kalau garam di sini banyak, terutama di Bima, itu banyak," ucap dia
Karena itu,. ujar dia, sebanyak tiga ton garam telah ditabur sejak perhelatan balap internasional digelar, Jumat (19/11). Hal itu memberikan dampak perhelatan World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika berlangsung dengan kondisi cuaca panas tanpa hujan.
"Mudah-mudahan cuacanya terus seperti ini. Nyaman, agak dingin-dingin, namun masih bisa melaksanakan balap di Sirkuit Mandalika," ujarnya.
Baca juga: Cedera bahu, Haslam lewatkan seri penutup WSBK di Mandalika
Danrem 162/WB hadir di areal Sirkuit Mandalika bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTB Irjen Poli Mohammad Iqbal untuk memantau situasi keamanan sekaligus kesiapan personel yang berada di pos pengamanan.
Dari hasil pemantauan, Rizal meyakinkan bahwa situasi pada hari kedua pelaksanaan balap di Sirkuit Mandalika berjalan dengan aman dan tidak ada gangguan.
"Semoga situasi seperti ini, aman, nyaman, dan bisa berjalan hingga selesai," ucap dia.
Baca juga: Korlantas Polri siapkan rekayasa lalu lintas di WSBK 2021
Pesawat Casa TNI AU tabur 3 ton garam cegah hujan di Sirkuit Mandalika
20 November 2021 13:51 WIB
Arsip foto - Pesawat terbang NC212i Troop Transport buatan PT DI yang diserahkan kepada TNI Angkatan Udara. ANTARA/HO-Humas PT DI.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: