Kembar Siam Rochman-rRchim Berhasil Dipisahkan
10 April 2011 14:49 WIB
Rochman dan Rochim, bayi kembar siam dempet pinggul (pygopagus) usai menjalani operasi pemisahan di ruang ICU, Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU dr. Soetomo, Surabaya, Minggu (10/4). Rochman dan Rochim, putra pasangan Anis Mulyo dan Supinah asal
Surabaya (ANTARA News) - Bayi kembar siam dempet pinggul Rochman-Rochim asal Jombang, Jawa Timur, Minggu, berhasil dipisahkan oleh tim dokter setelah menjalani operasi pemisahan selama hampir sepuluh jam.
Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPST) RSU dr. Soetomo Dr. Agus Harianto SpA(K) mengatakan, proses pemisahan dilakukan lebih cepat dari jadwal sebelumnya.
"Awalnya kami perkirakan hingga Sabtu (9/4) menjelang pukul 24.00 WIB, tapi akhirnya tidak sampai," ujarnya kepada wartawan di ruang pertemuan lantai dasar Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU dr Soetomo Surabaya.
Selanjutnya, putra keempat dan kelima pasangan Anis Mulyo-Supinah itu dipindah ke ruang 607 untuk dilakukan tahapan rekonstruksi dan penutupan luka terbuka bekas operasi pemisahan ("defect").
"Rekonstruksi untuk mengetahui struktur tubuh bayi dilakukan oleh tim dokter bedah plastik dan membutuhkan waktu lama," tukasnya.
Sebelumnya, tim dokter sempat menemui kesulitan dengan ditemukannya faktor dempet samping atau "Pygopasus" pada bayi asal Jombang tersebut usai dilakukan pembedahan.
Dokter spesialis bedah anak yang termasuk Tim PPKST, Dr. Poerwadi, mengatakan, dempet ternyata juga ada di pinggul samping, yakni pinggul kiri Rochman berdempetan dengan pinggul kanan Rochim.
"Syukurlah tim dokter bisa mengatasinya dan proses pemisahan bisa terus dilanjutkan tanpa menemui kendala berarti," katanya.
Sementara itu, alat kelamin atau penis akhirnya diberikan kepada Rochim. Ini karena aliran pembuluh darah yang lebih banyak ke dirinya. Sedangkan untuk Rochman akan diberikan alat kelamin buatan.
Rochman dan Rochim hanya memiliki satu penis, dua rektum, satu saluran kencing dan tiga buah zakar.
Di sela-sela proses pemisahan kembar siam yang sukses dilakukan tim ahli dari RSU dr Soetomo/FK Unair Surabaya itu terbetik kabar meninggalnya ayahanda ahli komunikasi Fisip Unair Dr Rachmah Ida yakni Tekad Soeprodjo di rumah duka Jalan Gajahmada I/18 Surabaya.
(KR-MSW*E011)
Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPST) RSU dr. Soetomo Dr. Agus Harianto SpA(K) mengatakan, proses pemisahan dilakukan lebih cepat dari jadwal sebelumnya.
"Awalnya kami perkirakan hingga Sabtu (9/4) menjelang pukul 24.00 WIB, tapi akhirnya tidak sampai," ujarnya kepada wartawan di ruang pertemuan lantai dasar Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU dr Soetomo Surabaya.
Selanjutnya, putra keempat dan kelima pasangan Anis Mulyo-Supinah itu dipindah ke ruang 607 untuk dilakukan tahapan rekonstruksi dan penutupan luka terbuka bekas operasi pemisahan ("defect").
"Rekonstruksi untuk mengetahui struktur tubuh bayi dilakukan oleh tim dokter bedah plastik dan membutuhkan waktu lama," tukasnya.
Sebelumnya, tim dokter sempat menemui kesulitan dengan ditemukannya faktor dempet samping atau "Pygopasus" pada bayi asal Jombang tersebut usai dilakukan pembedahan.
Dokter spesialis bedah anak yang termasuk Tim PPKST, Dr. Poerwadi, mengatakan, dempet ternyata juga ada di pinggul samping, yakni pinggul kiri Rochman berdempetan dengan pinggul kanan Rochim.
"Syukurlah tim dokter bisa mengatasinya dan proses pemisahan bisa terus dilanjutkan tanpa menemui kendala berarti," katanya.
Sementara itu, alat kelamin atau penis akhirnya diberikan kepada Rochim. Ini karena aliran pembuluh darah yang lebih banyak ke dirinya. Sedangkan untuk Rochman akan diberikan alat kelamin buatan.
Rochman dan Rochim hanya memiliki satu penis, dua rektum, satu saluran kencing dan tiga buah zakar.
Di sela-sela proses pemisahan kembar siam yang sukses dilakukan tim ahli dari RSU dr Soetomo/FK Unair Surabaya itu terbetik kabar meninggalnya ayahanda ahli komunikasi Fisip Unair Dr Rachmah Ida yakni Tekad Soeprodjo di rumah duka Jalan Gajahmada I/18 Surabaya.
(KR-MSW*E011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: