Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan kepada negara-negara ASEAN untuk bersama-sama menggunakan fasilitas "Peace and Security Center" guna meningkatkan kerja sama penanggulangan bencana.

"Dengan senang hati saya sampaikan bahwa Indonesia sekarang tengah membangun "Peace and Security Center" di kawasan Jawa Barat. Sebagaimana fasilitas yang dimiliki negara anggota ASEAN lainnya, saya menawarkan fasilitas itu bisa kita gunakan bersama dalam meningkatkan kerja sama dalam menanggulangi bencana," kata Presiden dalam sambutannya pada Pertemuan Khusus Tingkat Menteri ASEAN-Jepang yang membahas penanganan pascagempa dan tsunami Jepang di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu.

Menurut Presiden, fasilitas itu digunakan antara lain untuk melakukan pendidikan atau kerja sama dalam penanggulangan bencana alam di samping tugas-tugas misi penjaga perdamaian.

"Secara alami (bencana) akan terus datang di bumi ini, kita tidak tahu negara mana lagi yang terkena, tapi satu hal, dengan sistem, kerja sama, dan pengembangan teknologi yang baik kita bisa meminimalkan risiko bencana," katanya.

Sementara itu Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang dalam proses membangunan suatu pusat pelatihan.

"Tidak terbatas pada penanganan bencana alam, tapi juga diarahkan pada pembangunan kesiapan operasi menjaga perdamaian, jadi bagaimana memaksimalkan militer kita untuk misi-misi perdamaian. Tapi tentunya itu juga untuk penanganan masalah terorisme, dan secara spesifik penanganan bencana," katanya.

Jadi, kata Faiza, pada masa mendatang Indonesia memiliki suatu kesatuan unit yang siap untuk penanganan bencana di Indonesia dan di kawasan apabila diperlukan.

"Pada waktunya nanti, center itu juga akan terbuka bagi negara-negara di kawasan," katanya.(*)

(T.G003/N002)