Praya, Lombok (ANTARA) -- Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero) Syaifuddin mendorong adanya kolaborasi dalam pengembangan kendaraan listrik di antara para produsen kendaraan listrik Tanah Air.





"Saya rasa sudah saatnya kompetisi bergeser menjadi kolaborasi. Kalau kompetisi munculnya biaya yang tidak terkendali. Sedangkan, kolaborasi hasilnya efisiensi," ujar Syaifuddin di sela-sela pameran di acara Mandalika Experience yang bertepatan dengan pergelaran World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, Jumat.




Dirinya mencontohkan hadirnya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link yang menyatukan empat ATM bank Himbara sehingga mampu mengefisiensikan biaya baik dari sisi bank maupun nasabah.




"Sudah menjadi kultur BUMN untuk saling bersinergi, berkolaborasi agar dapat mengoptimalkan penyediaan nilai baik bagi konsumen maupun perusahaan itu sendiri," tuturnya.




Di acara ini, Pindad turut memboyong inovasi motor listriknya, MotoEV, yang statusnya saat ini masih tahapan purwarupa. Dibekali proteksi IP 57, MotoEV mampu melintasi medan dengan gradien kemiringan 30% (16°).




Lebih lanjut, Syaifuddin mengungkapkan, MotoEV memiliki kandungan komponen lokal yang mencapai 100 persen. Bahkan, Pindad juga telah memasok motor traksi listrik untuk motor listrik produksi anak bangsa lainnya, Gesits.




"Karena kami core business - nya di industri pertahanan, kami tidak bisa berhenti berinovasi, terus melakukan riset dan pengembangan agar produk-produknya tetap relevan dengan standar dan kondisi saat ini. Hal ini pun kami terapkan pada produk kendaraan listrik kami," tambahnya.