Jimbaran (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari terakhir kunjungan di Bali menggelar rapat koordinasi untuk membahas rencana pelaksanaan ASEAN Fair sebagai salah satu acara tambahan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan East Asia Summit (EAS) di Bali pada November 2011.

Rapat koordinasi dimulai pukul 08.00 WITA di ruang Puri Kencana Bali Intercontinental Hotel, Jimbaran, Sabtu, itu dihadiri oleh Ani Yudhoyono dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika berserta istri.

Sedangkan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir adalah Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

Dalam pengantar sebelum memulai rapat, Presiden Yudhoyono menjelaskan kehadiran istrinya dalam rapat koordinasi tersebut adalah untuk menjelaskan program pasangan kepala negara (spouse program) yang lazim digelar pada setiap pelaksanaan konferensi tingkat tinggi seperti KTT ASEAN, EAS, dan G20.

"Mengapa Ibu Negara dan Ibu Made kita hadirkan juga dalam acara ini, acara sering dan hampir pasti dilaksanakan adalah spouse program atau ladies program di ASEAN, EAS, dan bahkan G20. Bali tentu mesti menampilkan sesuatu yang unik dan khas," tutur Presiden.

Kepala negara menginginkan program pasangan kepala negara pada KTT ASEAN dan EAS di Bali pada November 2011 harus lebih bagus dari program-program yang pernah ada dan bisa meninggalkan kenangan yang baik bagi para pesertanya.

Sebagai Ketua ASEAN pada 2011 yang juga akan menyelenggarakan KTT EAS berbarengan dengan KTT ASEAN pada November 2011, Indonesia akan menyelenggarakan ASEAN Fair untuk pertama kalinya yang menampilkan berbagai produk budaya dan kreativitas unggulan dari masing-masing negara peserta.

"Melalui ASEAN Fair dalam pikiran saya jika kita bisa mendisplay karya-karya terbaik, sebetulnya negara-negara ASEAN tapi utamanya kita sebagai tuan rumah, misalnya 'handicraft' kita, batik-batik kita, ataupun produk ekonomi kreatif yang lain, yang unik, yang khas, yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi," jelas Presiden.

ASEAN Fair diharapkan oleh Kepala Negara dapat berlangsung selama satu bulan penuh dengan puncaknya pada pekan terakhir ketika delegasi KTT ASEAN dan KTT EAS, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Dimitry Medvedev, berdatangan ke Bali.

"Dalam ASEAN Fair bisa juga sekaligus dilaksanakan 'bookfair' buku-buku Indonesia, buku-buku karya seniman Bali dan banyak yang bisa kita tuangkan di situ yang sekali lagi ASEAN Fair ini lebih menampilkan kreativitas ekonomi kreatif, seni budaya, dan lain-lain," kata Presiden.

Kepala Negara berharap interaksi yang berlangsung pada ASEAN Fair itu dapat mendatangkan transaksi bisnis yang tidak sedikit seperti yang terjadi pada pameran Inacraft setiap tahun.

Penyelenggaraan ASEAN Fair, menurut Presiden, adalah salah satu cara untuk mewujudkan pilar ketiga ASEAN Community di bidang sosiokultural sehingga ASEAN pada masa depan lebih bersifat organisasi yang berdasarkan pada hubungan antar masyarakat dibanding hubungan antar pemerintah.

"Dalam konteks ini kita sebagai 'chairman' melakukan terobosan, prakarsa, untuk benar-benar seimbang antara pilar satu dan lainya dalam konteks ASEAN Community itu," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono dan rombongan dijadwalkan meninggalkan Provinsi Bali pada pukul 11.00 WITA. Kepala Negara direncanakan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada pukul 12.30 WIB.

Setibanya di Jakarta, Presiden dijadwalkan langsung menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Jepang Takeaki Matsumoto di Kantor Kepresidenan pada pukul 13.00 WIB dan menghadiri pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Kantor Sekretariat Jenderal ASEAN, Jakarta, pada pukul 15.00 WIB.
(D013/K004)