Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengukuhkan dua orang profesor secara bersamaan yang dihelat secara daring dan luring terbatas di Gedung Graha Widyatama kampus setempat.

"Pada hari ini telah dilaksanakan sidang terbuka senat dalam rangka pengukuhan guru besar," kata Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S di Purwokerto, Jumat.

Dia menyebutkan kedua profesor yang dikukuhkan, yaitu Prof. Ir. H Purnama Sukardi Ph.D sebagai profesor bidang ilmu fisiologi nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Prof. Dr. Ir Hery Winarsi MS sebagai profesor bidang ilmu pangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.

Baca juga: Unsoed Purwokerto segera laksanakan perkuliahan tatap muka

Rektor mengatakan setelah pengukuhan tersebut, Prof. Purnama Sukardi menjadi guru besar pertama di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, sementara Prof. Hery Winarsi menjadi guru besar kedua pada Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan.

"Melalui pengukuhan ini, secara keseluruhan profesor di Unsoed pada saat ini berjumlah 80 orang," katanya.

Sementara itu, Prof. Ir.H Purnama Sukardi Ph.D dalam pidato ilmiahnya yang berjudul "Ibadah Mengejar Ridho Allah SWT Untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Bahagia Melalui Penelitian Perikanan dan Ilmu Kelautan" menyampaikan bahwa faktor nutrisi memegang peranan penting.

"Faktor nutrisi memegang peranan penting dalam berbagai peristiwa fisiologis yang terjadi dalam tubuh organisme, baik organisme yang hidup di air maupun organisme yang hidup di darat," katanya.

Fisiologi nutrisi, kata dia, berkaitan dengan studi tentang nutrisi dan perannya dalam pertumbuhan, reproduksi, kesehatan dan penyakit suatu organisme.

"Studi tersebut meliputi konsumsi makanan, penyerapan dan metabolisme dalam mempengaruhi organisme," katanya.

Baca juga: Unsoed Purwokerto kukuhkan Jaksa Agung ST Burhanuddin sebagai profesor

Baca juga: Akademisi Unsoed harapkan adanya perubahan di DPR


Sementara itu Prof. Dr. Ir Hery Winarsi MS, dalam pidato ilmiahnya yang berjudul "Yogurt Kecambah Kacang Hijau, Pangan Fungsional Untuk Perbaikan Imunitas Di Masa Pandemi COVID-19" menyampaikan bahwa pangan fungsional kaya antioksidan dapat mengatasi kondisi stres oksidatif dan mampu menekan marker-marker inflamasi atau imunitas.

Dia menambahkan bahwa kacang hijau mengandung oligosakarida dan polifenol sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor.

"Namun, tingginya oligosakarida menyebabkan perut kembung, sehingga penting dilakukan pengolahan untuk meminimalisasi kadarnya, yaitu dengan perendaman dan perkecambahan," katanya.