Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - ASEAN di Nusa Dua, Bali, Jumat petang meluncurkan sebuah Web site bersama kolaborasi tujuh bursa efek negara-negara di kawasan, ASEAN Exchange, sebagai sarana promosi dan investasi.

Peluncuran dipimpin Menteri Keuangan Indonesia Agus Martowardojo, didampingi Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, serta para CEO bursa efek dari tujuh negara kawasan. Peluncuran laman juga dibarengi dengan peluncuran logo baru ASEAN Exchanges.

Acara tersebut digelar disela pertemuan ke-15 Menteri-menteri Keuangan ASEAN (AFMM) yang dibuka Presiden Susilo B Yudhoyono, di The Westin, Nusa Dua, hari ini.

Hadir seluruh menteri keuangan negara-negara anggota ASEAN, Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Gandjar, Presiden Bank Pembangunan Asia Kuroda Haruhiko, dan Deputi Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Naoyuki Shinohara.

CEO Indonesia Stock Exchange, Ito Warsito, memberikan sambutan mewakili para koleganya dalam peluncuran itu. Keenam kolega lain yang hadir adalah CEO The Philipine Stock Exchange, Hans B Sicat, CEO Thailand Stock Exchange, Charamporn Jotikashtira, CEO Singapore Stock Exchange, Gan Seow Anum, dan CEO Bursa Malaysia, Tajuddin Atan.

Menurut Warsito, ASEAN Exchanges bukanlah bursa efek biasa melainkan berangkat dari kolaborasi atas kepentingan kawasan. "Ini merupakan salah satu pijakan mewujudkan Visi ASEAN 2020 sesuai cetak biru Komunitas ASEAN yang menjadi kunci bagi pergerakan barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik," kata Warsito.

Dalam ASEAN Exchanges itu, tiap bursa efek mencantumkan 30 perusahaan peringkat atasnya yang telah terdaftar. Penentuan ke-30 perusahaan yang siap menyerap investasi itu berdasarkan pengamatan kinerja "chip" masing-masing selama enam bulan terakhir, indikator berbasis LQ-45, dan likuiditas yang ditentukan parameter kesehatannya.

Indikator-indikator itulah yang kemudian dikenal sebagai ASEAN Connect, setelah selama ini dikenal sebagai ASEAN Linkage.

Dengan begitu, terdapat 210 perusahaan yang bisa dilihat para calon investor mancanegara untuk diminati. Di ASEAN terdapat 3.000 perusahaan yang sudah terdaftar di pasar bursa dalam status sehat likuiditas, dan hadir diantara 538 juta penduduk yang memiliki PDB gabungan hingga 2 triliun dolar AS pada 2010.

"Jadi kita akan bisa bersama-sama mempromosikan diri. Inilah aset kelas dunia yang bisa dijadikan investasi, dengan begitu aktivitas investasi bisa meningkat di kawasan ini," kata Warsito.

Sementara itu, Gan menyatakan hal utama dari ASEAN Exchanges ini, "Kolaborasi tujuh bursa efek ini akan besar sekali daya gunanya, didukung kemudahan aksesibilitas, penekanan pada produk, dan menggiatkan promosi."

Aktivitas promosi dengan menjemput langsung kepada calon-calon investor, katanya, sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan bersama.

(A037/B012/S026)