Gaza (ANTARA News/Reuters) - Satu serangan udara Israel menewaskan dua pejuang Hamas di Jalur Gaza pada Jumat, pada saat lonjakan kekerasan lintas batas berlanjut hingga hari kedua, demikian keterangan kelompok tersebut.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang memeriksa laporan itu.

Pertempuran berkobar di Gaza pada Kamis setelah rudal anti-tank Palestina menghantam sebuah bis sekolah Israel, melukai dua orang, dan pasukan Israel membalas dengan pesawat-pesawat tempur dan pasukan lapis baja, yang menewaskan lima warga Palestina.

Kedua pihak mengatakan mereka berharap untuk menghindari eskalasi kekerasan lebih lanjut, tetapi serangan udara terbaru, yang ditargetkan pada sayap bersenjata Hamas di dekat kota Gaza selatan, Khan Younis, adalah tanda bahwa perang itu berlangsung.

Pasukan negara Yahudi itu pada Kamis menyerang sasaran di seluruh wilayah yang padat penduduk, termasuk posisi Hamas, terowongan-terowongan penyelundupan di sepanjang perbatasan dengan Mesir dan bandara Gaza yang terbengkalai.

Para gerilyawan Gaza menghujani 45 roket dan mortir terhadap Israel selatan.

Sebelumnya, para pejuang Gaza Kamis menembakkan sebuah rudal anti-tank ke bis sekolah Israel, mencederai kritis seorang remaja, yang membuat Israel segera melancarkan serangan balasan ke Jalur Gaza yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.

Setelah rudal menghantam bis itu, pejuang Palestina menembakkan sedikitnya 45 mortir ke Israel selatan, mengenai sebuah rumah, dan militer membalas dengan serangan-serangan ke wilayah kantung itu, satu di antaranya menghantam sebuah ambulan, kata petugas medis Palestina.

Sementara roket-roket berdesingan melintasi perbatasan, sistem pertahanan rudal jarak dekat Israel "Iron Dome" menyergap sebuah proyektil yang mengarah ke kota pelabuhan selatan Ashkelon - tampaknya baru pertama kali ini sistem itu berhasil digunakan dalam situasi tempur.

Serangan terhadap bis itu juga merupakan kasus pertama yang melibatkan sebuah rudal anti-tank terhadap sasaran sipil di Israel, dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak segera memerintahkan militer "bertindak cepat" untuk menanggapi hal itu.

Setelah serangan-serangan itu, Israel menggempur sebuah daerah di Kota Gaza bagian timur, menewaskan seorang pria berusia 50 tahun dan melukai lima orang, termasuk seorang anak kecil.

Serangan-serangan udara juga menghantam dua posisi Hamas di dan sekitar Kota Gaza, dan sasaran-sasaran lain di kota wilayah selatan, Rafah dan Khan Yunis, menewaskan dua orang dan mencederai puluhan lain, beberapa diantaranya terkena pecahan peluru yang menghantam sebuah ambulan.

Secara keseluruhan, 34 orang cedera di Jalur Gaza akibat serangan-serangan Israel.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
(UU.H-AK/A023)