Washington (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Seorang mantan anggota kongres Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan mediasi di Libya mengatakan, dorongan umum para pejabat eselon teratas Libya adalah mereka ingin damai dan ingin menemukan jalan keluar dari konflik yang sedang berlangsung.
Curt Weldon, mantan anggota Kongres Partai Republik dari Pennsylvania, mengatakan kepada CNN bahwa sejak kedatangannya di Libya pada Rabu, dia telah bertemu dengan Kepala Staf pemimpin Libya Muammar Gaddafi, Bashir Salah, putra Gaddafi Saif al-Islam dan Perdana Menteri Libya Al Baghdadi Ali al-Mahmoudi.
"Dan dorongan umum adalah jelas bahwa mereka ingin kedamaian dan mereka ingin menemukan jalan keluar dari krisis ini," kata Weldon, yang datang ke Libya atas undangan Salah.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan dia tidak mewakili pemerintah AS.
"Misi kami di sini hanya berbicara tatap muka dengan mereka dan mengatakan ini adalah kenyataan, dan ini adalah situasi yang suram, dan anda perlu untuk melakukan hal-hal tertentu yang kami sarankan bahwa kita pikir akan mendapatkan administrasi kami untuk merespon tindakan anda," kata Weldon kepada CNN.
"Kami tidak memiliki agenda yang berbeda. Tidak ada kompromi pada bagian kita."
Sebagai tanggapan terhadap imbauan pribadi baru-baru ini untuk menghentikan serangan udara NATO oleh Gaddafi melalui surat kepada Presiden Barack Obama, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pada Rabu menuntut pemimpin Libya untuk menarik pasukannya dari kota-kota yang dikontrol pasukannya, dan pergi ke pengasingan.
AS dan sekutu NATO-nya telah membimbardir Libya sejak 19 Maret untuk menegakkan zona larangan terbang di sana dan melindungi warga sipil, sebagaimana diizinkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, sedangkan kekuatan oposisi Libya berperang dengan militer pemerintah atas pengendalian kota.
Weldon mengatakan, bahwa dia tidak mendapatkan apa-apa dari Libya "dalam hal keuntungan finansial.".
Dia menambahkan bahwa "saya di sini hanya karena saya ingin menghindarkan perang, saya tidak ingin melihat tentara Amerika tewas dan saya tidak ingin melihat lebih banyak warga Libya yang tak bersalah dibunuh."
Dia mengatakan bahwa ketika ia bertemu tatap muka dengan Gaddafi, ia akan "benar-benar" mengatakan kepadanya agar dia mundur.
"Sekarang saatnya bagi seseorang untuk duduk di tenda bertatap muka-dengan Kolonel Gaddafi dan biarkan dia tahu bagaimana suram situasi ini, dan saya mau melakukan itu," jelasnya.
Ia menim[ali, "Saya pikir, saya mungkin orang terbaik karena saya pernah bertemu dengan dia tiga kali."
Dia mengatakan bahwa delegasi pribadinya akan menunggu sampai Jumat untuk Gaddafi guna menemui mereka. "Kami tidak akan berdiam di luar itu," tambahnya.
(Uu.H-AK/A023)
Mediator AS: Libya Inginkan Perdamaian
8 April 2011 17:10 WIB
(REUTERS/Ahmed Jadallah)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: