Augusta, Georgia (ANTARA News) - Pegolf remaja berbakat Jepang Ryo Ishikawa membuat satu pukulan di bawah par 71, Jumat WIB, dalam babak pertama 75th Master hanya untuk mendengar kabar tanah airnya kembali diguncang gempa.

Nyaris setengah jam setelah "teed off" dan separuh dunia jaraknya dari tempat dia bertanding, gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang daerah yang sama di Jepang yang diguncang gempa skala 9,0 SR dan tsunami Maret lalu yang membunuh setidaknya 12.500 orang.

"Saya tidak tahu soal itu. Itu berita bagi saya. Saya pikir itu sangat serius. Saya khawatir bila itu sepertinya kami tidak bisa tenang menghadapi situasi itu. Saya sedikit khawatir," kata Ishikawa sesaat setelah menyelesaikan putarannya.

Dalam putaran pertama, Ishikawa menciptakan "birdie" pada par-3 keempat, mencetak angka lebih dari satu par pada par-4 ketujuh, tetapi menjawab dengan "birdie" pada 8 dan 9 untuk membuat putaran pada 2 dibawah par.

Satu birdie pada par-5 ke-13 diikuti dengan angka lebih dari satu par pada par-4 keempatbelas dan par-3 keenambelas untuk membiarkan dia setingkat dengan Tiger Woods di antara 71 lain atau enam pon memimpin.

"Saya paham jika orang-orang terutama di Sendai, hidup bagai di neraka, dan saya akan senang sekali menunjukkan energi dan kekuatan dari apa yang bisa dibawa golf," kata Ishikawa yang berencana kembali ke Jepang setelah turnamen itu.

Ishikawa (19) berharap usahanya di turnamen Master ini mengilhami orang Jepang dan dia mendonasikan uang hadiah turnamen sepanjang tahun untuk membantu korban bencana.

"Saya akan senang sekali memberi semangat orang-orang, terutama mereka yang mengalami penderitaan di Jepang," kata Ishikawa.

"Saya harap ini akan berkontribusi pada orang-orang itu sehingga mereka berani dan mereka bisa kembali berjalan dalam hiudp mereka. Saya percaya dalam kekuatan olahraga bisa membawa orang yang terkena dampak bencana. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membawa kebahagiaan kepada orang-orang ini."

Tujuan Ishikawa adalah mengirim 200 juta yen (2.4 juta dolar) dalam donasi hadiah uang tahun ini sebagaimana 100.000 yen (1.200 dolar) untuk setiap "birdie".

"Emosi saya campur aduk. Tetapi, pada waktu yang sama sebagai pegolf profesional itulah apa yang perlu saya lakukan. Saya bahagia bahwa apapun yang saya lakukan akan memberi semangat orang di Jepang," katanya. (*)
Neny