KKP perkenalkan situs guna perluas pasar global produk perikanan RI
19 November 2021 10:23 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono (kiri) bersama Dubes Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste and ASEAN, Kurt Kunz. ANTARA/HO-KKP/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkenalkan sejumlah website atau situs untuk mempromosikan produk-produk perikanan Indonesia, yakni Indonesia Seafood (indonesiaseafood.id) dan Indonesian Shrimp (indonesianshrimp.org/beta).
"Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat meningkatnya peminat pangan laut (seafood) seiring dengan pergeseran gaya hidup yang lebih sehat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Apalagi, ujar Trenggono, KKP telah memiliki berbagai program terobosan untuk mendorong produktivitas dan kualitas produk perikanan dalam negeri, seperti peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta membangun kampung-kampung budidaya komoditas perikanan tawar, payau dan laut, berbasis kearifan lokal.
Melalui program terobosan tersebut, KKP mendorong tumbuhnya industri perikanan dari hulu hingga hilir, sekaligus membuka peluang investasi bagi pelaku usaha perikanan dari dalam dan luar negeri di Indonesia.
Peluncuran dua situs tersebut telah dilakukan dalam acara Buyer & Supplier Gathering yang digelar KKP berkolaborasi dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO), UNIDO’s GQSP Indonesia SMART-Fish 2, serta Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), beberapa waktu lalu.
Baca juga: KKP lepas ekspor 19 ribu ton produk perikanan
Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Dubes Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste and ASEAN, Kurt Kunz, serta Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.
Menteri Trenggono memaparkan, selain optimalisasi pemanfaatan teknologi, juga perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia.
“Ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia terus meningkat, dan kami menyadari bahwa Pemerintah Swiss dapat menjadi mitra strategis, baik sebagai investor maupun pembeli produk kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Trenggono.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz menyambut baik dan mendukung penuh upaya KKP dalam memasarkan produk perikanan Indonesia ke luar negeri. Dia bahkan menyakini, strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi berbasis website akan meningkatkan penjualan produk perikanan Indonesia, khususnya komoditas udang.
Baca juga: Iskindo: Konsumen global makin kritis terhadap produk pangan perikanan
“Kami percaya Indonesian Shrimp akan mendukung KKP dalam mencapai target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen pada tahun 2024. Ini cukup ambisius tetapi saya yakin melihat potensi besar Indonesia dan komitmen kuat KKP bahwa target ini dapat dicapai," katanya.
Menurut dia, upaya ini akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang udang Indonesia, serta akan membantu menjangkau pasar baru dan pada akhirnya meningkatkan ekspor.
Baca juga: KKP: Inovasi teknologi dorong pengembangan produk perikanan nasional
Baca juga: KKP ajak unit pengolahan ikan hasilkan produk bebas risiko COVID-19
"Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat meningkatnya peminat pangan laut (seafood) seiring dengan pergeseran gaya hidup yang lebih sehat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Apalagi, ujar Trenggono, KKP telah memiliki berbagai program terobosan untuk mendorong produktivitas dan kualitas produk perikanan dalam negeri, seperti peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta membangun kampung-kampung budidaya komoditas perikanan tawar, payau dan laut, berbasis kearifan lokal.
Melalui program terobosan tersebut, KKP mendorong tumbuhnya industri perikanan dari hulu hingga hilir, sekaligus membuka peluang investasi bagi pelaku usaha perikanan dari dalam dan luar negeri di Indonesia.
Peluncuran dua situs tersebut telah dilakukan dalam acara Buyer & Supplier Gathering yang digelar KKP berkolaborasi dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO), UNIDO’s GQSP Indonesia SMART-Fish 2, serta Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), beberapa waktu lalu.
Baca juga: KKP lepas ekspor 19 ribu ton produk perikanan
Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Dubes Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste and ASEAN, Kurt Kunz, serta Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.
Menteri Trenggono memaparkan, selain optimalisasi pemanfaatan teknologi, juga perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia.
“Ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia terus meningkat, dan kami menyadari bahwa Pemerintah Swiss dapat menjadi mitra strategis, baik sebagai investor maupun pembeli produk kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Trenggono.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz menyambut baik dan mendukung penuh upaya KKP dalam memasarkan produk perikanan Indonesia ke luar negeri. Dia bahkan menyakini, strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi berbasis website akan meningkatkan penjualan produk perikanan Indonesia, khususnya komoditas udang.
Baca juga: Iskindo: Konsumen global makin kritis terhadap produk pangan perikanan
“Kami percaya Indonesian Shrimp akan mendukung KKP dalam mencapai target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen pada tahun 2024. Ini cukup ambisius tetapi saya yakin melihat potensi besar Indonesia dan komitmen kuat KKP bahwa target ini dapat dicapai," katanya.
Menurut dia, upaya ini akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang udang Indonesia, serta akan membantu menjangkau pasar baru dan pada akhirnya meningkatkan ekspor.
Baca juga: KKP: Inovasi teknologi dorong pengembangan produk perikanan nasional
Baca juga: KKP ajak unit pengolahan ikan hasilkan produk bebas risiko COVID-19
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: