London (ANTARA) - Federal Reserve AS akan mulai menaikkan suku bunga mulai September 2022, kata para ekonom di bank terbesar negara itu dalam catatan prospek 2022.

JPMorgan memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persen mulai kuartal ketiga tahun depan dan terus menaikkannya sebesar 25 basis poin setiap kuartal "setidaknya sampai suku bunga riil berada di nol," tulis tim yang dipimpin oleh kepala ekonom Mike Feroli.

Imbal hasil obligasi sepuluh tahun yang disesuaikan dengan inflasi atau "imbal hasil riil" berada di minus 1,12 persen pada Kamis (18/11/2021).

Perkiraan bank untuk kenaikan suku bunga Fed pertama sedikit lebih konservatif daripada di beberapa saingannya, seperti Deutsche Bank, yang memperkirakan kenaikan pertama AS pada awal Juli 2022. Pasar uang memperkirakan kenaikan pertama pada waktu yang sama.

Ekonom JPMorgan memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS menjadi rata-rata 3,5 persen pada 2022, dibandingkan dengan 5,5 persen pada 2021, dan lapangan kerja penuh akan dicapai pada pertengahan 2022.

Inflasi juga diperkirakan akan melambat di kuartal mendatang, dengan harga-harga inti diproyeksikan rata-rata 2,2 persen pada kuartal ketiga 2022 dibandingkan dengan 4,2 persen pada kuartal keempat 2021.

"Kemacetan pasokan di sektor barang-barang tampaknya mereda, dan kami berharap itu berlanjut pada 2022," tulis para ekonom.



Baca juga: Bank-bank diprediksi ikuti JP Morgan dan BoA sediakan aset kripto

Baca juga: JP Morgan jadi bank pertama kelola kripto, Indodax: Ini sejarah baru

Baca juga: JP Morgan suntik dana Rp87 triliun untuk Liga Super Eropa