Perumnas Minta Pemerintah Galakkan Rumah Susun
7 April 2011 22:47 WIB
Perum Perumnas meminta pemerintah untuk mempromosikan kembali pentingnya keberadaan rumah susun di Indonesia, karena harganya yang terjangkau dan ketersediaan lahan di Jakarta (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Perum Perumnas meminta pemerintah untuk mempromosikan kembali pentingnya keberadaan rumah susun di Indonesia, karena harganya yang terjangkau dan ketersediaan lahan di Jakarta.
"Satu hektar lahan untuk rumah susun dapat menampung seratus kepala keluarga, itu pun sudah termasuk ruang hijau" kata Ir. Himawan Arief Sugoto, MT, Direktur Utama Perum Perumnas di Jakarta pada Kamis (7/4).
Himawan mengharapkanm, pemerintah mengedukasi dan mengubah paradigma mereka akan pentingnya rumah susun.
Dia mencotohkan Thailand dan Singapura yang telah menghabiskan dana jutaan dolar hanya untuk mempromosikan rumah susun. Pembangunan rumah susun juga memerlukan payung hukum yang jelas.
"Mengedukasi suatu masyarakat lebih mudah di kawasan tertentu dibanding masyarakat yang menyebar di gang-gang," katanya.
Himawan menjelaskan, pentingnya pembangunan seribu tower untuk satu kota dalam setahun, jika tidak maka pemukiman padat penduduk semakin marak dan hal itu akan mengakibatkan masalah sosial.
"Pemerintah harus memfasilitasi rumah susun baik dari ketersediaan lahan dan infrastruktur," katanya.
Untuk masalah konstruski bangunan sendiri, Himawan menambahkan kualitas konstruki bangunan rumah susun tidak kalah dengan apertemen mewah hanya saja bentuk luarnya saja yang beda.
"Kualitas bangunan sama dengan apartemen mewah lainnya dan mampu menahan gempa bumi," katanya.(*)
(adm/R009)
"Satu hektar lahan untuk rumah susun dapat menampung seratus kepala keluarga, itu pun sudah termasuk ruang hijau" kata Ir. Himawan Arief Sugoto, MT, Direktur Utama Perum Perumnas di Jakarta pada Kamis (7/4).
Himawan mengharapkanm, pemerintah mengedukasi dan mengubah paradigma mereka akan pentingnya rumah susun.
Dia mencotohkan Thailand dan Singapura yang telah menghabiskan dana jutaan dolar hanya untuk mempromosikan rumah susun. Pembangunan rumah susun juga memerlukan payung hukum yang jelas.
"Mengedukasi suatu masyarakat lebih mudah di kawasan tertentu dibanding masyarakat yang menyebar di gang-gang," katanya.
Himawan menjelaskan, pentingnya pembangunan seribu tower untuk satu kota dalam setahun, jika tidak maka pemukiman padat penduduk semakin marak dan hal itu akan mengakibatkan masalah sosial.
"Pemerintah harus memfasilitasi rumah susun baik dari ketersediaan lahan dan infrastruktur," katanya.
Untuk masalah konstruski bangunan sendiri, Himawan menambahkan kualitas konstruki bangunan rumah susun tidak kalah dengan apertemen mewah hanya saja bentuk luarnya saja yang beda.
"Kualitas bangunan sama dengan apartemen mewah lainnya dan mampu menahan gempa bumi," katanya.(*)
(adm/R009)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: