"Kelotok (perahu kecil) sudah ditemukan, sedangkan korban masih dalam pencarian. Mudah-mudahan segera ditemukan," kata Kurnain, Kepala Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kamis.
Sebelum kejadian, korban bersama dua orang warga lainnya yaitu Amat (30) dan Nahrawi (55), sedang menyeberangi sungai. Saat itu Amat berada di depan, Nahrawi di tengah dan korban di buritan.
Saat di tengah sungai, kelotok mereka berpapasan dengan perahu lainnya. Untuk menghindari gelombang kapal lain tersebut arah kelotok mereka sedikit dibelokkan. Namun ternyata kekuatan mesin tidak mampu sehingga membuat kelotok terbawa arus.
Arus sekitar pinggir sungai yang saat itu cukup deras terus membawa kelotok mereka ke arah sebuah tongkang yang sedang tambat. Sebelum kelotok menghantam tongkang dan tenggelam, ketiga warga tersebut melompat ke sungai.
Baca juga: Perahu penyeberangan Tuban-Bojonegoro Jatim tenggelam di Bengawan Solo
Amat dan Nahrawi menyelamatkan diri dengan berpegangan pada rantai jangkar tongkang. Nahas korban yaitu Yedda S Yohanes tidak sempat lagi berenang ke pinggir hingga diduga tenggelam ke bawah tongkang.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menolong Amat dan Nahrawi. Warga juga mencari korban yang diduga tenggelam usai kejadian namun korban belum ditemukan.
Kejadian itu juga langsung dilaporkan kepada polisi. Tidak berapa lama, petugas sudah datang ke lokasi untuk mencari korban.
"Dua orang yang selamat sudah dievakuasi warga. Warga yang hilang masih dicari oleh warga dan petugas," kata Uji, warga setempat.
Saat ini pencarian dilakukan oleh masyarakat dan tim gabungan dengan menyisir sungai sekitar tempat kejadian. Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi terkait kronologi kejadian tersebut.
Baca juga: Korban tenggelamnya KLM Seruyan Raya dievakuasi ke Sampit
Baca juga: Tim SAR temukan nelayan Kotawaringin Timur korban tenggelam