Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic menegaskan kembali pendiriannya tentang kebebasan memilih dalam melakukan vaksin COVID-19 ketika perdebatan mengenai partisipasinya di Australian Open, yang akan digelar pada Januari, meningkat.

Pemain dari Serbia itu telah berulang kali menolak untuk mengungkapkan status vaksinasinya dan mengatakan bahwa dia tidak yakin apakah dia akan mempertahankan gelarnya di Melbourne Park.

Pejabat pemerintah negara bagian Victoria, tempat turnamen besar tersebut berlangsung, mengatakan bahwa pemain yang tidak divaksin akan dilarang mengikuti turnamen.

Petenis Australia Nick Kyrgios dalam podcastnya, yang dirilis awal pekan ini, mengatakan bahwa dia telah divaksin penuh tetapi menurut dia tidak benar untuk memaksa siapa pun, apalagi atlet, untuk divaksin.

Menanggapi komentar dari Kyrgios, yang telah mengkritik Djokovic pada banyak kesempatan di masa lalu karena berbagai alasan, petenis 34 tahun itu tidak menduga komentar simpati tersebut datang dari Kyrgios.

"Tidak terduga mengetahui komentar tersebut datang dari dia ditujukan kepada saya melihat beberapa tahun belakangan," kata Djokovic, dikutip dari Reuters, Kamis, di sela kompetisi ATP Finals di Turin, Italia.

"Tapi kali ini saya harus setuju dengannya bahwa kebebasan memilih sangat penting untuk semua orang, apakah itu saya atau orang lain."

"Tidak masalah apakah itu vaksinasi atau hal lain dalam hidup. Anda harus memiliki kebebasan untuk memilih, memutuskan apa yang ingin Anda lakukan. Dalam kasus khusus ini, apa yang ingin Anda masukkan ke dalam tubuh Anda."

Melbourne berjuang keras menghadapi virus corona, salah satunya dengan melakukan pembatasan wilayah bahkan pandemi COVID-19 dimulai.

Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan tidak akan mengizinkan atlet yang tidak divaksin memasuki negara bagian tersebut.

"Saya selalu mendukung vaksin dan selalu mendukung kebebasan memilih, dan saya akan selalu mendukung itu karena kebebasan itu penting untuk apa yang saya sebut hidup bahagia dan sejahtera," tambah Djokovic, yang telah meraih 20 gelar Grand Slam, termasuk rekor sembilan gelar juara Australian Open.


Baca juga: Djokovic: Federer sangat penting bagi olahraga kami
Baca juga: Djokovic amankan tempat di semifinal ATP Finals
Baca juga: Legenda tenis dunia sebut Djokovic layak menyandang GOAT