Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) bertujuan untuk mendukung terciptanya pembangunan di tingkat akar rumput yang inklusif.

"Desa ini diharapkan dapat mendukung terbentuknya pembangunan di tingkat akar rumput yang inklusif," kata Menteri Bintang dalam webinar bertajuk "Pengukuhan Kepemimpinan Perempuan Penggerak Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak" yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bintang Puspayoga luncurkan 'Tabungan Bohusami Perempuan Hebat'

Menurut dia, kaum perempuan membutuhkan kebijakan program dan mekanisme yang spesifik dan responsif terhadap kebutuhannya, karena perempuan saat ini masih dikategorikan sebagai kelompok rentan.

Ketidaksetaraan gender di Indonesia, kata Bintang, terlihat dalam berbagai indeks dan data mulai dari data Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender hingga Indeks Pemberdayaan Gender.

Berdasarkan data pembangunan manusia berbasis gender tahun 2020, ketimpangan gender lebih terasa di desa dibandingkan di kota.

"Untuk itu, demi mencapai kesetaraan gender, berbagai intervensi perlu dilakukan sampai ke tingkat desa dan dimulai dari tingkat desa yang jumlahnya 74.961 desa," tutur Bintang.

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi aksi pelajar dan guru cegah perkawinan anak

Baca juga: Menteri Bintang ajak generasi muda teladani Roehana Koeddoes


Kementerian PPPA bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sedang mendorong terwujudnya program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

Perumusan dari program ini mendukung target-target pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak demi SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.

Pelatihan Kepemimpinan Perempuan Perdesaan Tahun 2021 diikuti oleh 300 peserta perempuan yang berasal dari lima provinsi dan 10 kabupaten. Pelatihan ini akan digelar berkesinambungan di 34 provinsi hingga tahun 2024.