Bulu tangkis
Coach Nova sebut penampilan Praveen/Melati tidak nasionalis
18 November 2021 13:16 WIB
Pelatih bulu tangkis ganda campuran nasional, Nova Widianto berkomentar soal penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang dinilai mengecewakan di babak pertama Indonesia Masters 2021 di Bali, Kamis. ANTARA/Roy Rosa Bachtiar.
Nusa Dua (ANTARA) - Pelatih bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Nova Widianto kecewa dengan penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berujung kekalahan di babak pertama dan menyebut permainan keduanya tak mencerminkan jiwa nasionalisme.
"Kemarin kita semua melihat permainannya seperti apa, tidak ada daya juangnya. Tidak ada rasa tanggung jawab main untuk Indonesia. Sepertinya tidak ada kebanggaan, entah apa yang mereka pikirkan," kata Nova menyikapi anak didiknya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Pernyataan tegas ini diungkapkan Nova setelah ganda campuran peringkat lima dunia ini tersingkir di babak pertama, dikalahkan pasangan asal India Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki dalam dua gim langsung 11-21, 20-22.
Praveen/Melati tidak menunjukkan kekompakan dalam permainannya dan terpaksa menyerah oleh pasangan non-unggulan itu. Baik Praveen dan Melati selalu mengaku bahwa permainan mereka baik-baik saja dan selalu menepis tanggapan negatif soal komunikasi mereka yang belakangan menjadi sorotan publik.
Namun, menurut coach Nova, Praveen dan Melati punya masalah pribadi yang secara fatal ikut mempengaruhi kinerja mereka sebagai pebulu tangkis nasional.
Pelatih berusia 44 tahun ini enggan menjelaskan secara rinci masalah apa yang dialami Praveen/Melati, tetapi ia menilai hal itu seharusnya bisa diselesaikan oleh kedua pemain dengan cepat.
Menyikapi ini, coach Nova mengakui bahwa Praveen/Melati bermain tanpa menampilkan daya juang yang seharusnya ditampilkan pemain elit dunia.
Baginya, alasan komunikasi yang bermasalah sudah menjadi alasan yang membosankan dan tidak seharusnya tidak menjadi persoalan utama pada performa di lapangan.
Sebagai atlet yang masuk dalam peringkat lima besar dunia, seharusnya kendala seperti ini bisa diatasi kedua pemain apalagi sampai terbawa ke dalam lapangan dan mencoreng catatan prestasi yang sudah dibangun dengan kerja keras.
"Lawannya kemarin itu dua tingkat di bawah mereka, tapi mereka seperti tidak ada kemauan padahal main di kandang sendiri. Seharusnya kan ada kemauan untuk menang dan punya daya juang," ungkap Nova.
Baca juga: Komunikasi yang baik bawa Hafiz/Gloria melaju di Indonesia Masters
Baca juga: Semangat juang Fadia/Ribka tak kuasa hentikan Puttita/Sapsiree
Baca juga: Delapan wakil Merah Putih susul ke babak kedua Indonesia Masters 2021
"Kemarin kita semua melihat permainannya seperti apa, tidak ada daya juangnya. Tidak ada rasa tanggung jawab main untuk Indonesia. Sepertinya tidak ada kebanggaan, entah apa yang mereka pikirkan," kata Nova menyikapi anak didiknya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Pernyataan tegas ini diungkapkan Nova setelah ganda campuran peringkat lima dunia ini tersingkir di babak pertama, dikalahkan pasangan asal India Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki dalam dua gim langsung 11-21, 20-22.
Praveen/Melati tidak menunjukkan kekompakan dalam permainannya dan terpaksa menyerah oleh pasangan non-unggulan itu. Baik Praveen dan Melati selalu mengaku bahwa permainan mereka baik-baik saja dan selalu menepis tanggapan negatif soal komunikasi mereka yang belakangan menjadi sorotan publik.
Namun, menurut coach Nova, Praveen dan Melati punya masalah pribadi yang secara fatal ikut mempengaruhi kinerja mereka sebagai pebulu tangkis nasional.
Pelatih berusia 44 tahun ini enggan menjelaskan secara rinci masalah apa yang dialami Praveen/Melati, tetapi ia menilai hal itu seharusnya bisa diselesaikan oleh kedua pemain dengan cepat.
Menyikapi ini, coach Nova mengakui bahwa Praveen/Melati bermain tanpa menampilkan daya juang yang seharusnya ditampilkan pemain elit dunia.
Baginya, alasan komunikasi yang bermasalah sudah menjadi alasan yang membosankan dan tidak seharusnya tidak menjadi persoalan utama pada performa di lapangan.
Sebagai atlet yang masuk dalam peringkat lima besar dunia, seharusnya kendala seperti ini bisa diatasi kedua pemain apalagi sampai terbawa ke dalam lapangan dan mencoreng catatan prestasi yang sudah dibangun dengan kerja keras.
"Lawannya kemarin itu dua tingkat di bawah mereka, tapi mereka seperti tidak ada kemauan padahal main di kandang sendiri. Seharusnya kan ada kemauan untuk menang dan punya daya juang," ungkap Nova.
Baca juga: Komunikasi yang baik bawa Hafiz/Gloria melaju di Indonesia Masters
Baca juga: Semangat juang Fadia/Ribka tak kuasa hentikan Puttita/Sapsiree
Baca juga: Delapan wakil Merah Putih susul ke babak kedua Indonesia Masters 2021
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: