Moeldoko tekankan solidaritas masyarakat modal kalahkan pandemi
18 November 2021 11:28 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival HAM 2021 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021). ANTARA/HO-KSP.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan solidaritas masyarakat di Indonesia merupakan modal sosial yang kuat untuk meningkatkan daya tahan mengalahkan pandemi.
“Resiliensi merupakan kunci utama untuk bangkit dari pandemi COVID-19 dengan menekankan kegotongroyongan,” ujar Moeldoko saat menjadi pembicara kunci pada Festival HAM 2021, di Semarang, Jawa Tengah, sebagaimana siaran pers KSP, di Jakarta, Kamis.
Moeldoko mengungkapkan, masyarakat sudah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan menumbuhkan kreativitas dalam mengatasi berbagai hambatan ekonomi.
Dia menyatakan semua hal tersebut tidak terlepas dari semangat berbagi dan saling peduli.
Ia mencontohkan adanya gerakan sosial seperti Sambatan Jogja atau Sonjo di Yogyakarta, Jogo Tonggo di Jawa Tengah, dan Roa Jaga Roa di Sulawesi Tengah.
“Fenomena tersebut menunjukkan kita punya modal sangat kuat untuk bertahan, modal yang telah mengakar di kehidupan masyarakat kita,” katanya pula.
Baca juga: Menko Polhukam ajak masyarakat Indonesia perbaiki implementasi HAM
Mantan Panglima TNI itu, juga menyampaikan keberhasilan Indonesia menurunkan kasus COVID-19 tidak terlepas dari kebijakan gas dan rem, yaitu melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Meski demikian, pandemi masih belum berakhir dan masyarakat tidak boleh lengah. Semua tetap harus taat pada protokol-protokol kesehatan, jangan sampai terjadi gelombang berikutnya,” katanya mengingatkan.
Pada kesempatan tersebut Moeldoko juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang secara konsisten terus berperan aktif dalam upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia.
Festival HAM 2021 digelar di Kota Semarang pada 16-19 November. Mengusung tema “Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinekaan, Inklusi dan Resiliensi” Festival HAM yang diinisiasi Kantor Staf Presiden (KSP), Komnas HAM RI, dan INFID tersebut, diisi dengan berbagai diskusi terkait hak asasi manusia.
Selain itu, peserta juga diajak berkunjung ke wilayah ramah HAM, dan disuguhi gelaran Semarang Night Carnival.
Baca juga: KSP sebut pemerintah daerah ujung tombak pemenuhan HAM
Baca juga: Mahfud MD: Keberagaman kita diuji intoleransi dan pemaksaan kehendak
“Resiliensi merupakan kunci utama untuk bangkit dari pandemi COVID-19 dengan menekankan kegotongroyongan,” ujar Moeldoko saat menjadi pembicara kunci pada Festival HAM 2021, di Semarang, Jawa Tengah, sebagaimana siaran pers KSP, di Jakarta, Kamis.
Moeldoko mengungkapkan, masyarakat sudah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan menumbuhkan kreativitas dalam mengatasi berbagai hambatan ekonomi.
Dia menyatakan semua hal tersebut tidak terlepas dari semangat berbagi dan saling peduli.
Ia mencontohkan adanya gerakan sosial seperti Sambatan Jogja atau Sonjo di Yogyakarta, Jogo Tonggo di Jawa Tengah, dan Roa Jaga Roa di Sulawesi Tengah.
“Fenomena tersebut menunjukkan kita punya modal sangat kuat untuk bertahan, modal yang telah mengakar di kehidupan masyarakat kita,” katanya pula.
Baca juga: Menko Polhukam ajak masyarakat Indonesia perbaiki implementasi HAM
Mantan Panglima TNI itu, juga menyampaikan keberhasilan Indonesia menurunkan kasus COVID-19 tidak terlepas dari kebijakan gas dan rem, yaitu melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Meski demikian, pandemi masih belum berakhir dan masyarakat tidak boleh lengah. Semua tetap harus taat pada protokol-protokol kesehatan, jangan sampai terjadi gelombang berikutnya,” katanya mengingatkan.
Pada kesempatan tersebut Moeldoko juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang secara konsisten terus berperan aktif dalam upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia.
Festival HAM 2021 digelar di Kota Semarang pada 16-19 November. Mengusung tema “Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinekaan, Inklusi dan Resiliensi” Festival HAM yang diinisiasi Kantor Staf Presiden (KSP), Komnas HAM RI, dan INFID tersebut, diisi dengan berbagai diskusi terkait hak asasi manusia.
Selain itu, peserta juga diajak berkunjung ke wilayah ramah HAM, dan disuguhi gelaran Semarang Night Carnival.
Baca juga: KSP sebut pemerintah daerah ujung tombak pemenuhan HAM
Baca juga: Mahfud MD: Keberagaman kita diuji intoleransi dan pemaksaan kehendak
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: