Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Aziz Syamsuddin bertekad menjadikan Jakarta sebagai kota kembar berbagai kota di negara maju sebagai salah satu upaya membenahi berbagai persoalan ibukota, apabila ia terpilih sebagai Gubernur DKI periode mendatang.

"Jakarta ini ibu kota negara dan saya punya visi menjadikan Jakarta sebagai kota modern berskala internasional, seperti halnya Tokyo, New York, Bangkok atau Kuala Lumpur," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Rabu.

Aziz yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR itu berencana mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dari Partai Golkar.

Saat ini di partai berlambang beringin itu, selain Aziz Syamsuddin juga masih ada dua kader Golkar lainnya yang berencana mencalonkan diri, yakni anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya dan Ketua DPD Partai Golkar DKI Priya Ramadhani.

Menurut Aziz, dirinya punya impian membangun kota Jakarta dan menyelesaikan berbagai persoalan akut yang menyelimuti ibukota selama ini dengan langkah awal menata visi kemana arah pembangunan Jakarta selanjutnya.

"Sebelum membicarakan persoalan-persoalan Kota Jakarta, kita harus tahu dulu bagaimana visi kita untuk Kota Jakarta tersebut. Kemana Kota Jakarta ini ingin kita bawa," ujarnya.

Dengan berbagai status dan fungsi yang melekat pada ibukota Jakarta itu, menurut politisi muda itu, sudah saatnya apabila wajah Jakarta dibenahi sehingga menjadi kota modern berskala internasional.

Selaras dengan visi itu pula, maka pembangunan kota Jakarta harus selalu mengedepankan karakter berwawasan lingkungan, berkelanjutan serta mengakomodasi berbagai persoalan sosial yang sifatnya lokal tapi tetap memberi warna terhadap identitas kota keseluruhan.

Konsep pembangunan semacam itulah yang selama ini diterapkan di berbagai kota besar dunia, seperti New York, Tokyo, , Seoul, Sidney atau bahkan Bangkok dan Kuala Lumpur.

"Inilah yang akan kita kerjakan nantinya untuk Jakarta," ujar Aziz.

Melalui jalinan kerja sama diantara kota kembar (sister city) dengan ibukota negara-negara maju itu, Jakarta bisa mengadopsi solusi atas berbagai persoalan yang muncul. Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi.

Namun demikian, Aziz mengakui untuk membenahi Jakarta menuju kota modern berskala internasional tidaklah mudah. Ada banyak permasalahan mendasar yang harus dibenahi satu persatu, diantaranya membangun mentalitas warga Jakarta atas kotanya sendiri yang lebih positif.

"Contoh sederhananya masyarakat harus dididik disiplin berlalu lintas, menjaga kebersihan sungai dan lain sebagainya. Untuk itu tentunya harus ada terobosan model pendidikan masyarakat Jakarta, Ini bisa dilakukan lewat kerja sama dengan berbagai perusahaan yang ada di Jakarta ini dan CSR (corporate social responsibility) mereka bisa diarahkan kesana," demikian Aziz Syamsuddin.(*)

(T.D011/A011)