Kabul (ANTARA) - Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dua ledakan di daerah Muslim Syiah di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Rabu (17/11) yang menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai enam orang, termasuk tiga perempuan.

Kedua ledakan itu merupakan insiden terbaru dalam sederet serangan di Kabul yang diklaim oleh kelompok milisi Sunni itu dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah daerah Syiah di bagian barat Kabul telah menjadi target serangan beberapa kali.

ISIS juga melancarkan serangan terhadap masjid-masjid Syiah di utara Kota Kunduz dan selatan Kota Kandahar.

Satu ledakan bom mobil di daerah Dasht-e Barchi, Kabul barat, menewaskan seorang warga sipil dan melukai enam orang lainnnya, kata juru bicara kementerian dalam negeri Qari Sayeed Khosty di Twitter.

Baca juga: ISIS akui serangan bom di ibu kota Uganda

Tidak ada konfirmasi tentang jumlah korban. Pejabat Taliban, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebutkan bahwa tujuh orang tewas dan sembilan lainnya terluka.

Sementara itu, ledakan lainnya dilaporkan di dekat area Karte 3, kata warga setempat. Pejabat Taliban mengatakan pasukan keamanan masih mengumpulkan informasi.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah mobil hangus dan puing-puing berserakan di jalan.

ISIS mengakui perbuatannya tersebut lewat pernyataan yang diunggah di Telegram.

Rentetan serangan menambah tekanan tehadap pemerintah Taliban, yang tengah bergelut dengan krisis ekonomi parah, sekaligus melemahkan klaim mereka bahwa pihaknya telah mengembalikan keamanan di Afghanistan setelah puluhan tahun berperang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Lima pemuda di Jerman diduga rencanakan serangan terinspirasi ISIS
Baca juga: Pasukan Irak tangkap wakil pimpinan ISIS