Jakarta (ANTARA News) - PT Viva Media Asia (Viva Grup, salah satu pelaku industri di bidang media, telah menyiapkan rencananya untuk mencatatkan sahamnya atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjadi perusahaan terbuka go public.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Edy Sugito di Jakarta, Rabu, mengatakan, rencananya Viva Grup akan melepas sebanyak 20 persen sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

"Viva Grup sudah menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin emisi saham. Rencana IPO sendiri sudah masuk ke kami, tapi belum ada mini expose. Mungkin (mini expose) itu akan dilakukan minggu ini," ujarnya.

Ia menambahkan, selain Viva Group, ada juga PT Salim Ivomas Pratama dan PT Jaya Agrawati yang akan melaksanakan IPO. PT Jaya Agrawati dan PT Salim Ivomas Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan.

"Untuk PT Jaya Agrawati, perusahaan bersangkutan telah menunjuk OSK Nusadana Securities dan PT Mandiri Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi," katanya.

Sementara PT Salim Ivomas Pratama akan melepaskan sahamnya ke publik sekitar 20 persen dari total saham yang dimiliki perusahaan.

Ia mengatakan, proses IPO rencananya akan dilaksanakan pada Juni 2011, Salim Ivomas Pratama juga telah menunjuk Kim Eng Securities Indonesia, Deutsche Bank Securities dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi saham.

PT Salim Ivomas Pratama dan PT Jaya Agrawati telah mendapatkan pra efektif dari pihak BEI. Ia mengaku optimis, pada tahun ini sebanyak 25 perusahaan akan mencatatkan saham perdana di BEI.

Penawaran umum saham perdana kemungkinan tetap akan marak pada kuartal kedua dan ketiga. Sekitar 15 calon emiten diperkirakan dapat mencatatkan saham perdana di BEI pada semester pertama 2011.

Direktur Utama BEI Ito Warsito menambahkan, perusahaan yang akan melakukan IPO pada tahun ini diharapkan sesuai dengan yang ditargetkan BEI sebanyak 25 perusahaan. Pada semester pertama tahun ini diperkirakan akan marak seperti pada tahun sebelumnya.

"Seperti pada tahun sebelumnya, pada semester pertama selalu ramai perusahaan yang melakukan IPO, kemungkinan pada tahun ini juga akan ramai," katanya.
(ZMF)