Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Taufik Kiemas tidak mau mengomentari pembangunan gedung baru DPR yang sekarang menjadi perdebatan, termasuk di kalangan anggota anggota parlemen sendiri.

"Saya Ketua MPR tidak ikut campur. Itu biar teman-teman di DPR," katanya ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu, setelah menghadiri acara pengucapan sumpah Anwar Usman sebagai hakim konstitusi.

Dia dan pimpinan MPR yang lain tidak pernah membahas pembangunan gedung DPR dalam rapat khusus. Menurut dia, setiap proyek pembangunan adalah urusan sekretatiat jenderal.

Taufik tidak bersedia berkomentar ketika ditanya apakah pembangunan gedung baru adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi kondisi di DPR saat ini.

"Kita tidak ikut campur, itu kerjaan sekjen," katanya.

Sebelumnya, rapat konsultasi pimpinan DPR RI yang mengagendakan pembahasan pembangunan gedung baru DPR RI ditunda hingga Kamis (7/4) karena peserta yang hadir tidak kuorum.

"Rapat konsultasi pimpinan DPR RI hari ini dibatalkan dan ditunda hingga Kamis karena tidak semua pimpinan DPR RI hadir," kata Ketua DPR RI, Marzuki Alie, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa sore (5/4).

Menurut dia, dua dari lima pimpinan DPR RI yakni Priyo Budi Santoso (wakil ketua dari Fraksi Partai Golkar) dan Anis Matta (wakil ketua dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) tidak hadir, sehingga rapat konsultasi pimpinan pada Selasa kemarin dibatalkan.

Marzuki menjelaskan, Priyo Budi Santoso izin karena ada pertemuan dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, sedangkan Anis Matta tidak memberikan kabar.

"Karena pimpinan DPR RI sepakat kolektif kolegial dalam pengambilan keputusan, maka dengan tidak hadirnya dua orang pimpinan, sehingga rapat konsultasi pimpinan DPR RI dibatalkan," kata Marzuki.

Rapat konsultasi pimpinan DPR mengagendakan pembahasan pelaksanaan pembangunan gedung baru DPR RI yang saat ini sudah dalam proses lelang tender.

Sementara itu, beberapa fraksi di DPR RI meminta pembangunan gedung baru DPR RI bisa ditinjau ulang menyusul adanya sorotan dari masyarakat yang menilai gedung baru yang akan dibangun DPR RI mewah.

DPR RI melaksanakan pembangunan gedung baru dengan ketinggian 36 lantai dan plafon anggaran Rp1,138 triliun.

(F008*D013/S026)