PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, Selasa, mengutuk pembakaran kitab suci Al-Qur`an baru-baru ini di Florida, Amerika Serikat, menyebut tindakan tersebut berlawanan dengan upaya PBB memajukan toleransi antar-agama.

Pernyataan keras Sekjen PBB itu diutarakan saat dirinya melakukan pertemuan dengan sekelompok duta besar negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk PBB.

Seperti yang dikutip juru bicaranya, Martin Nesirky, di Markas Besar PBB, New York, Ban mengatakan dirinya mengecam keras pembakaran di Florida baru-baru ini dan sejak rencana aksi pembakaran buku suci Islam itu mulai muncul tahun lalu.

"Sekjen PBB mengutuk pembakaran (Al-Qur`an) dan mengatakan tindakan itu tidak dapat dimaafkan oleh agama apapun. Aksi-aksi seperti itu berlawanan dengan upaya-upaya PBB dan banyak pihak di dunia dalam memajukan toleransi, pemahaman antar-budaya serta sikap saling menghormati antar-budaya dan agama," tutur Nesirky.

Pada saat yang sama, Ban Ki-moon menyampaikan terima kasih kepada para duta besar untuk pernyataan kecaman serta duka cita atas serangan yang dialami kantor PBB di Mazar-i-Sharif di Afghanistan.

"Sekjen mengatakan serangan itu tidak bisa dibenarkan untuk alasan apapun," kata Nesirky.

Penyerangan terhadap kantor Misi Pelayanan PBB di Afghanisan (UNAMA) di Mazar-i-Sharif terjadi pada Jumat pekan lalu hingga menewaskan 11 orang, termasuk tiga anggota staf internasional UNAMA serta empat tentara Nepal, Gurkha, yang bertugas sebagai penjaga keamanan kompleks kantor UNAMA.

Seperti yang dilaporkan media massa, serangan dilakukan oleh sekelompok pengunjuk rasa yang memprotes pembakaran kitab suci Al Quran oleh seorang pastur di sebuah gereja di Florida, Amerika Serikat, pada 20 Maret lalu.

Aksi pembakaran Al-Quran dilakukan dengan pengawasan Terry Jones, pastur yang tahun lalu dikecam banyak pihak karena rencananya membakar Al-Quran untuk memperingati serangan 11 September 2001 di AS.

Sebelumnya kecaman juga datang dari Pemerintah AS.

Presiden Barack Obama akhir pekan kemarin mengatakan pembakaran Al-Qur`an itu sebagai tindakan yang sangat tidak toleran dan fanatik.

Pada saat yang sama, ia juga mengecam kekerasan yang dilakukan pengunjuk rasa di Afghanistan dalam memprotes aksi pembakaran tersebut.
(*)