Wisata Gunung Tunak diharapkan Go Internasional
17 November 2021 18:55 WIB
Foto/Kadis Pariwisata Lombok Tengah saat acara the 13th Southeast Asian Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) tahun 2021 di TWA Gunung Tunak Lombok Tengah
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat menyatakan, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Lombok Tengah diharapkan bisa Go Internasional dan bisa menjadi alternatif wisata pada ajang Wolrd Superbike di Sirkuit Mandalika.
"TWA Gunung Tunak ini merupakan penyangga destinasi wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sehingga harus berbenah untuk Go Internasional," kata Kepala BKSDA NTB Joko Iswanto saat kegiatan the 13th Southeast Asian Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) tahun 2021 di Praya, Lombok Tengah, Rabu.
Dikatakan, kawasan TWA Gunung Tunak paling aman dikunjungi, karena dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Izin yang telah diberikan untuk kawasan ini adalah jasa kuliner dan lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kawasan ini paling aman, karena dijaga masyarakat langsung," katanya.
Ia mengatakan, bahwa TAW Gunung Tunak ini akan menjadi daya tarik wisatawan, semoga pandemi COVID-19 ini cepat tuntas dan wisatawan banyak yang datang ke NTB.
"Apa yang diharapkan dengan penataan Gunung Tunak ini akan bisa terwujud untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya terus berbenah dalam melakukan penataan di dalam kawasan serta beberapa fasilitas penunjang lainnya. Namun, TWA Gunung Tunak ini bisa berkembang tentunya harus ada dukungan dari semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat.
"Kita akan terus benahi semua sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang ajang World Superbike dan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok Tengah," katanya.
Untuk diketahui, pengembangan ekowisata TWA Gunung Tunak sendiri merupakan proyek kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Korea dan Republik Indonesia di bidang pengembangan ekowisata yang difasilitasi oleh Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC).
Pemerintah Korea melalui KIFC memberikan dukungan dalam pembangunan sarana dan prasarana ekowisata seperti guest houses, visitor center, restaurant, multipurpose building, dan butterfly learning center, serta dukungan dalam peningkatan SDM lokal melalui capacity building dan comparative study ekowisata ke Korea.
TWA Tunak menjadi model nasional dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yang ada di Indonesia.
Baca juga: Desa Setanggor, desa wisata Lombok Tengah
Baca juga: Bilelando, wisata bahari andalan Lombok Tengah
Baca juga: Pantai Batu Payung nan menggoda mata
"TWA Gunung Tunak ini merupakan penyangga destinasi wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sehingga harus berbenah untuk Go Internasional," kata Kepala BKSDA NTB Joko Iswanto saat kegiatan the 13th Southeast Asian Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) tahun 2021 di Praya, Lombok Tengah, Rabu.
Dikatakan, kawasan TWA Gunung Tunak paling aman dikunjungi, karena dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Izin yang telah diberikan untuk kawasan ini adalah jasa kuliner dan lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kawasan ini paling aman, karena dijaga masyarakat langsung," katanya.
Ia mengatakan, bahwa TAW Gunung Tunak ini akan menjadi daya tarik wisatawan, semoga pandemi COVID-19 ini cepat tuntas dan wisatawan banyak yang datang ke NTB.
"Apa yang diharapkan dengan penataan Gunung Tunak ini akan bisa terwujud untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya terus berbenah dalam melakukan penataan di dalam kawasan serta beberapa fasilitas penunjang lainnya. Namun, TWA Gunung Tunak ini bisa berkembang tentunya harus ada dukungan dari semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat.
"Kita akan terus benahi semua sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang ajang World Superbike dan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok Tengah," katanya.
Untuk diketahui, pengembangan ekowisata TWA Gunung Tunak sendiri merupakan proyek kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Korea dan Republik Indonesia di bidang pengembangan ekowisata yang difasilitasi oleh Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC).
Pemerintah Korea melalui KIFC memberikan dukungan dalam pembangunan sarana dan prasarana ekowisata seperti guest houses, visitor center, restaurant, multipurpose building, dan butterfly learning center, serta dukungan dalam peningkatan SDM lokal melalui capacity building dan comparative study ekowisata ke Korea.
TWA Tunak menjadi model nasional dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yang ada di Indonesia.
Baca juga: Desa Setanggor, desa wisata Lombok Tengah
Baca juga: Bilelando, wisata bahari andalan Lombok Tengah
Baca juga: Pantai Batu Payung nan menggoda mata
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: