Saham Korsel ditutup melemah karena lonjakan kasus COVID-19
17 November 2021 16:03 WIB
Seorang pria sedang menelpon di depan kantor pusat Korea Exchange Bank di Seoul, Korea Selatan. ANTARA/REUTERS /Kim Kyung-Hoon/am.
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan ditutup melemah lebih dari satu persen pada hari Rabu, karena investor melepas saham-saham mereka menyusul kenaikan baru-baru ini, saat melonjaknya kasus COVID-19 mengurangi sentimen lebih lanjut, sementara won turun dan imbal hasil obligasi acuan naik.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 34,79 poin atau 1,16 persen menjadi menetap di 2.962,42 poin, setelah naik hingga 0,25 persen di awal perdagangan. Indeks acuan mencapai level tertinggi dua minggu pada Selasa (16/11/2021).
Korea Selatan melaporkan 3.187 infeksi baru pada Selasa (16/11/2021), tertinggi kedua sejak pandemi dimulai dan mendekati rekor 3.270 kasus harian yang ditandai pada akhir September. Ini terjadi beberapa minggu setelah mengambil langkah pertama menuju 'hidup bersama COVID-19 di sini'.
Baca juga: Saham Korsel melemah karena ambil untung, kasus COVID-19 melonjak
Sementara itu, penjualan ritel AS melonjak lebih kuat dari yang diperkirakan, menunjukkan bahwa inflasi belum mengurangi belanja konsumen, tetapi itu tidak banyak mengangkat selera risiko di pasar Korea Selatan.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 0,84 persen dan 1,34 persen, sementara perusahaan platform Naver kehilangan 1,11 persen.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 76,7 miliar won (64,88 juta dolar AS) di papan utama.
Baca juga: Saham Korsel berakhir datar jelang data penting AS, KOSPI turun tipis
"Sepertinya ada skeptisisme yang berkembang tentang kebijakan 'Bersama Corona (virus)' negara itu tentang lonjakan infeksi baru dan jumlah pasien kritis," kata Lee Kyoung-min, seorang analis di Daishin Securities.
Mata uang won berakhir pada 1.182,5 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,22 persen lebih rendah dari penutupan sehari sebelumnya.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.182,3 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.182,9.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,03 poin menjadi 108,50.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan naik 1,8 basis poin menjadi 2,353 persen.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 34,79 poin atau 1,16 persen menjadi menetap di 2.962,42 poin, setelah naik hingga 0,25 persen di awal perdagangan. Indeks acuan mencapai level tertinggi dua minggu pada Selasa (16/11/2021).
Korea Selatan melaporkan 3.187 infeksi baru pada Selasa (16/11/2021), tertinggi kedua sejak pandemi dimulai dan mendekati rekor 3.270 kasus harian yang ditandai pada akhir September. Ini terjadi beberapa minggu setelah mengambil langkah pertama menuju 'hidup bersama COVID-19 di sini'.
Baca juga: Saham Korsel melemah karena ambil untung, kasus COVID-19 melonjak
Sementara itu, penjualan ritel AS melonjak lebih kuat dari yang diperkirakan, menunjukkan bahwa inflasi belum mengurangi belanja konsumen, tetapi itu tidak banyak mengangkat selera risiko di pasar Korea Selatan.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 0,84 persen dan 1,34 persen, sementara perusahaan platform Naver kehilangan 1,11 persen.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 76,7 miliar won (64,88 juta dolar AS) di papan utama.
Baca juga: Saham Korsel berakhir datar jelang data penting AS, KOSPI turun tipis
"Sepertinya ada skeptisisme yang berkembang tentang kebijakan 'Bersama Corona (virus)' negara itu tentang lonjakan infeksi baru dan jumlah pasien kritis," kata Lee Kyoung-min, seorang analis di Daishin Securities.
Mata uang won berakhir pada 1.182,5 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,22 persen lebih rendah dari penutupan sehari sebelumnya.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.182,3 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.182,9.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,03 poin menjadi 108,50.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan naik 1,8 basis poin menjadi 2,353 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: