Ferro mengungkapkan, sebelum meninggal dunia ayahnya telah memaafkan mantan pimpinannya di Partai Demokrat tersebut, SBY, yang juga sedang dalam keadaan sakit.
Menurut Ferro, kabar kondisi SBY yang juga sedang dalam perawatan di rumah sakit di Amerika Serikat, yakni RS St Marys dan RS Mayo Clinic, untuk menjalani kanker prostat juga telah disampaikan pihak keluarga keluarga di hari-hari terakhir Max dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Baca juga: Jenazah politisi Max Sopacua akan dimakamkan di Ciomas
Max menyampaikan kepada keluarganya bahwa telah memaafkan teman-temannya dan juga meminta maaf atas salah dan khilafnya.Baca juga: Jenazah politisi Max Sopacua akan dimakamkan di Ciomas
"Yang pasti ayah saya meminta maaf kepada semua pihak, itu sempat dikatakan ketika masih bisa berkomunikasi. Beliau menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga dan tentunya kepada teman-temannya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Jadi kalimat terakhirnya permohonan maaf," katanya.
Ferro menjelaskan Max sebenarnya telah menjalani perawatan di rumah sakit sekitar satu bulan. Mantan petinggi Partai Demokrat itu awalnya dirawat di RSUD Kota Bogor selama dua minggu, kemudian dirujuk ke RSPAD Jakarta.
Baca juga: Max Sopacua wafat, jenazah dibawa ke rumah duka di Bogor
"Dalam empat hari ini, pagi tadi kondisinya menurun dan tadi pagi jam 5.53 WIB ayah saya menghembuskan nafas terakhir," kata dia.
Ia merasa beruntung karena anggota keluarga masih diberi kesempatan untuk mendampingi hingga Max menghembuskan nafas terakhirnya.
"Alhamdulillah kami masih diberi izin mendampingi, keluarga pun mendampingi untuk menghembuskan nafas terakhir," ungkapnya.
Baca juga: Max Sopacua sebut putusan Kemenkumham bukti pemerintah tak ikut campur
Baca juga: Max Sopacua sebut putusan Kemenkumham bukti pemerintah tak ikut campur