Utusan Gaddafi Bicarakan Gencatan Senjata
5 April 2011 13:10 WIB
Wakil Menlu Libya Abdul Ati al-Obeidi (kedua kanan) tiba di Bandara Internasional Malta, Senin (4/4). Al-Obeidi tiba di Malta Senin dini hari sebagai utusan Muammar Gaddafi untuk bertemu PM Malta Lawrence Gonzi setelah mengunjungi Yunani dan Turki un
Valletta (ANTARA News) - Seorang utusan pemimpin Libya Muamar Gaddafi mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malta Lawrence Gonzi, Selasa, menyusul konsultasi dengan para pejabat pemerintah di Turki, kata beberapa pejabat seperti dikutip AFP.
Senin kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Abedlati Laabidi telah bertemu dengan PM Yunani George Papandreou, Minggu, dan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata dengan kelompok oposisi.
Para pejabat Malta tidak dapat mengatakan ke mana Laabidi akan melakukan perjalanan berikutnya.
Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengesampingkan tawaran diplomatik rezim Gaddafi sebagai "tidak dapat dipercaya" dan mengatakan masyarakat internasional hendaknya tetap bersatu meminta Gaddafi mundur.
Perdana Menteri Inggris David Cameron yang mengunjungi sebuah pangkalan udara di Italia, tempat pesawat angkatan udara Inggris menegakkan zona laranganm terbang di Libya, juga menyatakan bahwa Inggris tidak mengikuti "strategi keluar untuk Gaddafi", melainkan "gencatan senjata yang sungguh-sungguh".(*)
S008/A023
Senin kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Abedlati Laabidi telah bertemu dengan PM Yunani George Papandreou, Minggu, dan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata dengan kelompok oposisi.
Para pejabat Malta tidak dapat mengatakan ke mana Laabidi akan melakukan perjalanan berikutnya.
Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengesampingkan tawaran diplomatik rezim Gaddafi sebagai "tidak dapat dipercaya" dan mengatakan masyarakat internasional hendaknya tetap bersatu meminta Gaddafi mundur.
Perdana Menteri Inggris David Cameron yang mengunjungi sebuah pangkalan udara di Italia, tempat pesawat angkatan udara Inggris menegakkan zona laranganm terbang di Libya, juga menyatakan bahwa Inggris tidak mengikuti "strategi keluar untuk Gaddafi", melainkan "gencatan senjata yang sungguh-sungguh".(*)
S008/A023
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: