Jakarta (ANTARA) - Direktur Hubungan Kelembagaan Mining Industry Indonesia (MIND ID) Dany Amrul Ichdan mengungkapkan pandemi COVID-19 mengajarkan BUMN untuk meninggalkan zona nyaman.

Menteri BUMN Erick Thohir, kata Dany, selalu menekankan pentingnya transformasi bagi BUMN, terlebih di masa pandemi saat ini. Dany mengatakan pandemi mengajarkan BUMN untuk meninggalkan zona nyaman.

"Dengan pandemi, BUMN ditantang lebih lebih lincah. Kalau swasta saja bisa, apalagi BUMN yang didukung pemerintah seharusnya mampu keluar dari zona nyaman dan meninggalkan struktur birokrasi lama dengan fokus tak hanya pada proses, namun kepada hasil dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik," kata Dany dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia juga menyampaikan bahwa BUMN bekerja dengan pijakan yang jelas yakni menjalankan peta jalan melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Penyiapan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk mencapai KPI yang ditetapkan Kementerian BUMN yang juga menjalankan visi besar Presiden RI Jokowi.

"Apa pun dinamika di luar seperti politik atau isu-isu di luar substansi kinerja BUMN itu tidak pengaruhi konsentrasi kita dalam bekerja dan melakukan yang terbaik agar BUMN bisa menjalankan dua fungsi utama yakni sebagai agen mesin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial," tuturnya.

Baca juga: Mengiringi pemulihan ekonomi setelah gelombang kedua pandemi

Baca juga: Erick Thohir ingin aksi korporasi BUMN tak perlu pakai dana negara


Dany mengatakan maraknya tudingan, bahkan menjurus fitnah, tidak mengendurkan semangat Menteri BUMN Erick Thohir dalam membenahi BUMN.

Nama Erick sendiri belakangan terus diterpa isu negatif, mulai dari fitnah soal terlibat dalam bisnis PCR, permintaan pada presiden agar Erick di-reshuffle, dan terbaru soal gerombolan orang tak dikenal yang menggunakan nama "kawan Erick Thohir" demo mendatangi KPK.

"Saya sudah konfirmasi langsung, ketika saya makan siang dengan Pak Menteri (Erick), saya tanyakan langsung ke beliau, beliau mengatakan tidak tahu-menahu soal gerakan dan motifnya," ujarnya.

Berbagai fitnah yang terjadi tak akan mengganggu fokus Erick dalam memajukan BUMN. Dany menyampaikan BUMN di bawah Erick saat ini tengah berupaya keras untuk bertransformasi demi meningkatkan daya saing ke depan.

"Pak Erick dan kita semua di BUMN sedang fokus bekerja dan membesarkan BUMN. Masing-masing BUMN punya target, baik strategi korporasi atau target kinerja operasional sehingga tidak ada ruang untuk kita berpikir di luar capaian kinerja kita," kata Dany.