Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyampaikan bahwa pemerintah akan terus memperkuat surveilans agar dapat mengantisipasi kasus COVID-19.

"Pemerintah pusat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan di masing-masing daerah terus melakukan surveilans, baik aktif maupun pasif untuk mengantisipasi kasus," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.


Ia mengatakan berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan terdapat 126 kabupaten/kota yang kasusnya naik.

"Jadi 'update' data yang telah disampaikan Kementerian Kesehatan telah berbasis data yang terkumpul di dashboard sekolah aman dan madrasah aman yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Agama," paparnya.

Pada prinsipnya, lanjut dia, data COVID-19 terhimpun dari sumber yang sama yaitu data-data di daerah dan diolah sesuai dengan kebutuhan masing-masing kementerian dan lembaga untuk pengambilan keputusan yang spesifik.
Ia menambahkan adanya temuan kasus di 126 kabupaten/kota merupakan hasil investigasi epidemiologis dari Dinas Kesehatan setempat.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di sejumlah daerah dalam tiga pekan terakhir disumbang dari aktivitas sekolah dan takziyah (melayat).

"Minggu lalu berdasarkan observasi Kementerian Kesehatan ada 126 kabupaten/kota yang kasusnya naik, beberapa di antaranya ada juga yang sudah tiga minggu berturut-turut naik," kata Menkes Budi.


Atas situasi tersebut, Kemenkes melakukan pendalaman dan sebagian besar kenaikan kasus COVID-19 karena adanya kasus positif di sekolah dan takziyah.

Kemenkes bersama Kemendikbudristek, kata Budi, mengupayakan konsolidasi sehingga situasi tersebut dapat diselesaikan pada pekan ini.

Konsolidasi yang dimaksud mendorong surveilans yang lebih proaktif agar program pembelajaran tatap muka di sekolah dapat tetap berjalan.

Baca juga: Pemerintah berencana larang perayaan Tahun Baru, cegah lonjakan kasus
Baca juga: Muhammadiyah instruksikan RS siaga antisipasi lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Epidemiolog: Percepat vaksinasi antisipasi lonjakan kasus COVID-19