Yogyakarta (ANTARA News) - Pengobatan kanker secara tradisional terutama yang menggunakan obat-obatan herbal cukup prospektif dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan pola pengobatan seperti itu bisa mendunia.
"Para ahli pengobatan tradisional diharapkan bisa menularkan ilmu bagaimana menangani kanker dengan teknologi dan ilmu yang baru, termasuk bagaimana bisa membantu penelitian tentang herbal. Siapa tahu obat tradisional bisa mengglobal," katanya usai menerima kunjungan ahli kanker dan gastronomi dari China di Yogyakarta, Senin.
Sultan juga berharap masyarakat tidak hanya berorientasi pada gaya pengobatan barat. "Saat ini justru banyak orang luar yang menghindari pengobatan modern dan beralih ke herbal. Konsolidasi potensi antarnegara mengenai hal itu diharapkan bisa memberikan transfer ilmu," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat maupun ahli kedokteran di Indonesia juga diharapkan bisa melakukan transfer ilmu dan teknologi dari negara lain. Jadi, tidak hanya orang asing yang mengetahui potensi temulawak atau jahe, misalnya, sedangkan kita tidak tahu.
"Kunjungan ahli kanker dan gastronomi dari China itu merupakan salah satu bentuk kesediaan mereka untuk mengkonsolidasikan ilmu kesehatan herbal agar bisa tumbuh dan berkembang di Indonesi," katanya.
Dengan perkembangan tersebut diharapkan dokter dalam negeri bisa lebih terbuka dalam menyampaikan informasinya kepada calon pasien apakah mau disembuhkan dengan pengobatan modern atau memilih dengan herbal.
"Selain itu, dokter juga bisa menjelaskan untung dan ruginya kepada pasien sehingga pasien dapat menentukan pilihan sesuai dengan yang diinginkan," katanya.
(B015*H010/H008)
Sultan Harapkan Pengobatan Tradisional Kanker Mendunia
4 April 2011 15:10 WIB
Sri Sultan Hemengkubowono X (ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: