Cilacap (ANTARA News) - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, upaya pemadaman kebakaran di Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, akan dilakukan dari udara.
"Sekarang sedang diupayakan untuk memadamkan dari udara. Helikopter sedang bergerak dari Jakarta menuju Cilacap," kata Hatta kepada wartawan, usai meninjau kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap, Minggu pagi.
Dalam hal ini, kata dia, pemadaman melalui udara tersebut tidak menggunakan helikopter sewaan dari Singapura.
"Kita menggunakan heli-heli sendiri, heli yang ada di TNI-AU. Ada enam heli yang bergerak kemari," katanya.
Menurut dia, helikopter tersebut akan menembakkan "foam" untuk mendinginkan dan melokalisasi kebakaran.
Selain itu, kata dia, tim yang biasa membuat hujan buatan untuk memadamkan kebakaran hujan juga akan dilibatkan.
Disinggung mengenai persediaan BBM, Menteri mengatakan, Pertamina telah menjamin suplai BBM nasional tidak terganggu.
"Sekali lagi, ini yang terbakar bukan kilang. Kilang Cilacap tetap beroperasi dan kilang Cilacap yang merupakan salah satu kilang yang menyuplai BBM tetap bekerja," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih berkonsentrasi pada upaya pemadaman.
Setelah padam, kata dia, Pusat Laboratorium Forensik baru akan menyelidiki penyebab kebakaran.
Terkait operasional kilang, dia mengatakan, hingga saat ini tetap berproduksi.
"Tadi Pak Hatta sudah menyampaikan, ini yang terbakar bukan kilang, tapi tangki penampung BBM. Jadi produksi tetap berjalan seperti biasa," katanya.
Menurut dia, stok premium untuk Jawa Tengah saat ini masih mencukupi untuk 33 hari dan solar untuk 40 hari.
Selain itu, kata dia, Pertamina juga sedang mendatangkan minyak mentah sebanyak 400 MB (metric barel).
Disinggung masalah kerugian akibat kebakaran tersebut, dia mengatakan, pihaknya belum menghitungnya.
"Saya belum menghitung kerugian. Konsentrasi saat ini memadamkan api," katanya.
Secara terpisah, Manajer Media PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya saat ini berupaya mengamankan tangki 31 T-104 agar tidak ada api yang merambat ke tangki tersebut, salah satunya melalui pembuatan tirai "foam".
"Hari ini kita berupaya mendinginkan tangki-tangki tersebut dan juga menembakkan `foam` ke tangki-tangki yang sudah ada apinya. Alhamdulillah sudah membuahkan hasil," kata dia menjelaskan.
Dengan demikian, kata dia, temperatur tangki 31 T-104 tersebut diharapkan stabil dan terus bergerak menjadi lebih rendah.
Menurut dia, tangki 31 T-104 berisi salah satu materi kimia yang digunakan untuk mencampur premium.
"Kami optimistis bahwa `foam` yang sudah ada di tempat kami sudah pada volume lebih dari cukup, untuk bisa terus ditembakkan pada lokasi-lokasi yang diperlukan," katanya.
Selain itu, kata dia, saat ini ada sekitar 80 anggota pemadam kebakaran dari seluruh wilayah Pertamina yang sudah bekerja di lokasi secara bergantian.
Terkait stok BBM nasional, dia mengatakan, saat ini dalam kondisi aman, yakni sebesar 3,3 juta kiloliter untuk premium, kerosine, dan solar.
(KR-SMT/M019)
Helikopter Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Pertamina Cilacap
3 April 2011 12:54 WIB
Kobaran api terlihat dari tangki 31 T-2 yang berisikan minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component ) kilang RU IV . ( ANTARA/Idhad Zakaria/foc/11.)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: