Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia melemah pada awal perdagangan Selasa pagi, terseret oleh sektor pertambangan dan perbankan, karena investor mempertahankan sikap hati-hati menjelang data penjualan ritel AS yang diperkirakan akan mengungkapkan tanda-tanda dampak inflasi terhadap belanja konsumen.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 7.440,00 poin pada pukul 11.43 GMT, dengan setiap sektor diperdagangkan dalam zona merah.

Investor berada di luar pasar menjelang data penjualan ritel utama AS yang akan dirilis hari ini, setelah sebuah laporan pekan lalu menunjukkan sentimen konsumen di ekonomi terbesar dunia itu mencapai titik terendah dalam satu dekade, sebagian karena inflasi.

Di antara sektor individu di dalam negeri, bijih besi berjangka yang lemah menyebabkan konstituen kelas berat penambang turun sebanyak 1,4 persen, dengan BHP Group di antara 10 pencetak kerugian terbesar, jatuh 2,2 persen.

Saham sektor perbankan Australia melemah 0,6 persen, dengan pemberi pinjaman "Empat Besar" turun antara 0,2 persen dan 0,6 persen.

Baca juga: Saham Australia berakhir lebih tinggi, ditopang data ekonomi China

Saham sektor teknologi mengikuti dengan tergelincir 0,6 persen, dengan perusahaan perangkat lunak Altium Ltd jatuh 2,8 persen menjadi saham dengan kinerja terburuk.

Saham-saham terkait emas juga turun 0,6 persen ke persentase penurunan satu hari terbesar dalam seminggu meskipun harga emas kuat karena investor berbondong-bondong ke logam safe-haven di tengah kekhawatiran inflasi.

Mengikuti tren, sub-indeks energi membukukan kerugian sekitar 0,4 persen, dengan harga minyak sedikit lebih lemah karena kekhawatiran permintaan dan penawaran.

Whitehaven Coal Ltd kehilangan 1,6 persen di tengah penurunan global dalam stok batu bara setelah kesepakatan internasional untuk mengurangi penggunaan batu bara pada pertemuan iklim Glasgow.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru melemah 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 12.920,46 poin.

Operator perkampungan Summerset Group Holdings Ltd merosot 1,8 persen mencapai level terendah dalam lebih dari dua bulan dan memimpin kerugian dalam Indeks NZX 50.

Baca juga: Wall Street ditutup turun tipis, tertekan naiknya yield obligasi AS
Baca juga: Saham Inggris "rebound", Indeks FTSE 100 terkerek 0,05 persen
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup jatuh, meski neraca perdagangan surplus lagi