Bangkok (ANTARA News) - Banjir yang melanda Thailand selatan menewaskan setidak-tidaknya 35 orang, kata para pejabat, Sabtu.
Para korban tewas akibat hanyut atau terkubur longsor. Hujan lebat menggenangi rumah-rumah dan jalan-jalan dan menghayutkan jembatan-jembatan.
Banjir, yang mencapai ketinggian lebih dari dua meter di beberapa tempat, terus meluas kendatipun curah hujan mereda dalam beberapa hari belakangan in, sementara tanah yang terendam punya risiko tingi longsor.
Ribuan orang terpaksa mengungsi ke tempat-tempat penampungan sementara, sementara militer terus membantu mengungsikan mereka yang berada di lokasi paling berbahaya, Sabtu.
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas mencapai 15 orang di provinsi Nakhon Si Thammarat yang terparah dilanda bencana alam itu, delapan di sepanjang pantai Surat Tani enam di Krabi dan masing-masing dua orang di provinsi-provinsi Pathhalung, Chumphon dan Trang.
Tanah longsor melanda paling tidak satu desa di distrik Khao Phanom, provinsi Krabi dan para pejabat mengatakan lima orang masih hilang di daerah itu.
Cuaca buruk juga menyebabkan ribuan turis tertahan di pulau-pulau di Teluk Thailand dan Laut Andaman awal pekan ini, tetapi hubungan kapal feri dan udara kini mulai pulih kembali ke sebagian besar daerah wisata.
Sepuluh provinsi kini terkena dampak banjir, setelah air mencapai daerah-daerah Satun dan Narathiwat, dekat perbatasan Malaysia, kata departemen pencegahan bencana dan mitigasi.
Lebih dari 100 distrik di sepuluh provinsi kini dinyatakan zona bencana dan hampir 6.000 orang ditampung di tempat penampungan sementara setelah 11 hari banjir menyusul dievakuasi oleh pemerintah.
Akses kereta api ke kawasan itu masih terhenti Sabtu, sementara bandara di Nakhon Si Thamarat masih tetap ditutup.
(H-RN/A011)
Korban Banjir di Thailand Meningkat Jadi 35 Orang
2 April 2011 21:24 WIB
Warga Thailand berjalan melewati banjir akibat hujan lebat di provinsi selatan Thailand, Phatthalung, Kamis (31/3). (FOTO ANTARA/AFP PHOTO/MADAREE TOHLALA)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: