Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat akan melepas keberangkatan 60 orang TKI ke Brunei Darussalam pada Senin (4/4).

Jumhur di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa sebanyak 60 TKI itu ditempatkan ke Brunei oleh PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta) PT Windu Sarana dan mereka akan bekerja di berbagai sektor formal.

Ia menyatakan keberangkatan para TKI tersebut antara lain merupakan salah satu hasil dari lokakarya dan temu bisnis peluang kerja sektor formal di Brunei dan Malaysia (Serawak, Sabah, dan Tawau) yang berlangsung di Yogyakarta 22-25 Maret lalu dan diikuti 25 agensi tenaga kerja di dua negara itu serta 39 pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS).

Dalam lokakarya itu Dubes RI untuk Brunei Darussalam Handriyo Kusumo Priyo mengatakan, Brunei membutuhkan tenaga kerja formal bidang perminyakan, konstruksi dan perkebunan.

Ia menyebutkan, data dari 51.391 WNI yang tercatat hingga 28 Februari lalu, terdapat 1.041 TKI di bidang perminyakan, 118 orang di bidang industri, 11 perawat, 231 orang di perkebunan, sopir kantor atau perusahaan 366 orang, 3.037 orang di bidang jasa, 924 profesional, dan 79 anak buah kapal.

Sedangkan, jumlah TKI informal terdiri atas 16.525 penata laksana rumah tangga dan 3.562 sopir pribadi.

Jumhur berusaha meningkatkan TKI sektor formal ke Brunei Darussalam.

"Pemerintah terus berupaya memanfaatkan setiap peluang permintaan TKI," katanya.

Jumhur menggenjot penempatan TKI formal melalui kerja sama antarpemerintah (G to G), pemerintah dengan swasta (G to P), dan penempatan antarperusahaan dengan mitranya di luar negeri (P to P).
(T.B009/P004)