Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono membantah jika ada 13 orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Paniai, Distrik Ekadide dan Distrik Agadide Paniai Timur, Papua.

"Korban meninggal akibat kecelakaan kapal, bukan karena banjir," kata Menko Kesra Agung Laksono di Jakarta, Jumat.

Agung menjelaskan, kecelakaan kapal itu menyebabkan 10 orang meninggal dan empat lainnya selamat.

Bantahan yang sama juga disampaikan Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

"Korban meninggal karena kecelakaan perahu," katanya.

Sebelumnya informasi yang berkembang adalah sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Paniai, Distrik Ekadide dan Distrik Agadide Paniai Timur, Papua.

Sutopo menjelaskan, setelah dirinya menkonfirmasi kabar tersebut kepada pemerintah papua ternyata diketahui bahwa korban meninggal akibat perahu terbalik.

Hingga saat BNPB masih terus mengumpulkan informasi dari Pemerintah Papua dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

"BNPB masih terus mengumpulkan informasi dan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Paniai serta BPBD setempat terkait banjir bandang tersebut," katanya.

Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan agar berita tidak simpang siur maka pihaknya akan mengirimkan tim ke lokasi bencana.

"Kami akan mengirimkan tim ke lokasi bencana agar mengetahui kondisi yang sebenarnya dan melakukan langkah penanggulangan," katanya.

Menko menyebutkan tim tersebut terdiri dari Kemenko Kesra, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial dan lain sebagainya.(*)

(T.W004/A033)