Saham Jepang ditutup naik, Indeks Nikkei terkerek 0,56 persen
15 November 2021 16:06 WIB
Ilustrasi - Seorang pria yang mengenakan masker pelindung, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), berdiri di depan sebuah papan elektonik yang menunjukkan indeks Nikkei di luar sebuah perusahaan pialang di Tokyo, Jepang pada Kamis (21/1/2021). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan karena mereka mengambil isyarat dari penutupan kuat Wall Street pekan lalu, mengimbangi kekhawatiran tentang data pertumbuhan domestik yang lemah.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terkerek 0,56 persen atau 166,83 poin menjadi menetap di 29.776,80 poin, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas meningkat 0,39 persen atau 7,92 poin menjadi berakhir pada 2.048,52. poin.
Saham-saham Wall Street ditutup lebih tinggi pada Jumat lalu (12/11/2021), dengan saham-saham pertumbuhan memimpin terkemuka, termasuk Apple Inc dan Microsoft Corp yang mempelopori kenaikan indeks ketika investor melihat data ekonomi AS mengecewakan.
“Baru-baru ini, pasar Jepang terkadang menunjukkan sedikit korelasi dengan pasar AS tetapi hari ini kita dapat mengatakan pasar menguat karena kenaikan Wall Street,” kata GM Departemen Riset Chibagin Asset Management, Jun Morita.
"Tetapi kami tidak dapat menemukan katalis penggerak pasar yang dapat mengangkat Nikkei di atas level 30.000."
Pasar tidak bereaksi terhadap berita bahwa ekonomi Jepang menyusut lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, karena gangguan pasokan global dan kasus baru COVID-19 menghantam belanja perusahaan dan konsumen.
Baca juga: Saham Jepang berakhir menguat, indeks Nikkei terangkat 1,13 persen
Saham kelas berat Tokyo Electron naik 0,93 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan laba serta prospek pembayaran dividen.
Investor perusahaan rintisan SoftBank Group terangkat 2,23 persen dan platform layanan medis M3 melonjak 3,29 persen.
Jaringan restoran Skylark Holdings melonjak 6,48 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan laba bersih tahunan menjadi 10 miliar yen (88 juta dolar AS) dari 400 juta yen.
Rantai restoran sushi Food & Life Companies dan Kura Sushi masing-masing menguat 1,52 persen dan 1,67 persen.
Sumitomo Mitsui Financial Group terdongkrak 2,04 persen setelah perusahaan melaporkan lonjakan laba pertamanya, sementara saingannya Mizuho Financial Group jatuh 1,38 persen meskipun pendapatannya kuat.
Nippon Express anjlok 5,8 persen, menjadikannya pencetak penurunan terbesar di Nikkei, diikuti oleh Ebara Corp yang kehilangan 5,01 persen dan Dai Nippon Printing jatuh 3,89 persen.
Baca juga: Saham Australia berakhir lebih tinggi, ditopang data ekonomi China
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terkerek 0,56 persen atau 166,83 poin menjadi menetap di 29.776,80 poin, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas meningkat 0,39 persen atau 7,92 poin menjadi berakhir pada 2.048,52. poin.
Saham-saham Wall Street ditutup lebih tinggi pada Jumat lalu (12/11/2021), dengan saham-saham pertumbuhan memimpin terkemuka, termasuk Apple Inc dan Microsoft Corp yang mempelopori kenaikan indeks ketika investor melihat data ekonomi AS mengecewakan.
“Baru-baru ini, pasar Jepang terkadang menunjukkan sedikit korelasi dengan pasar AS tetapi hari ini kita dapat mengatakan pasar menguat karena kenaikan Wall Street,” kata GM Departemen Riset Chibagin Asset Management, Jun Morita.
"Tetapi kami tidak dapat menemukan katalis penggerak pasar yang dapat mengangkat Nikkei di atas level 30.000."
Pasar tidak bereaksi terhadap berita bahwa ekonomi Jepang menyusut lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, karena gangguan pasokan global dan kasus baru COVID-19 menghantam belanja perusahaan dan konsumen.
Baca juga: Saham Jepang berakhir menguat, indeks Nikkei terangkat 1,13 persen
Saham kelas berat Tokyo Electron naik 0,93 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan laba serta prospek pembayaran dividen.
Investor perusahaan rintisan SoftBank Group terangkat 2,23 persen dan platform layanan medis M3 melonjak 3,29 persen.
Jaringan restoran Skylark Holdings melonjak 6,48 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan laba bersih tahunan menjadi 10 miliar yen (88 juta dolar AS) dari 400 juta yen.
Rantai restoran sushi Food & Life Companies dan Kura Sushi masing-masing menguat 1,52 persen dan 1,67 persen.
Sumitomo Mitsui Financial Group terdongkrak 2,04 persen setelah perusahaan melaporkan lonjakan laba pertamanya, sementara saingannya Mizuho Financial Group jatuh 1,38 persen meskipun pendapatannya kuat.
Nippon Express anjlok 5,8 persen, menjadikannya pencetak penurunan terbesar di Nikkei, diikuti oleh Ebara Corp yang kehilangan 5,01 persen dan Dai Nippon Printing jatuh 3,89 persen.
Baca juga: Saham Australia berakhir lebih tinggi, ditopang data ekonomi China
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: