Batam (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mencatat tingkat kematian akibat COVID-19 di daerah setempat mencapai 3,26 persen, meningkat setelah seorang pasien meninggal.

"Hari ini meninggal satu orang, jadi secara kumulatif menjadi 841 orang," demikian laporan Satgas COVID-19 yang dibagikan Kepala Dinas Kominfo Kota Batam Azril Apriansyah, Ahad, di Batam.

Dari 841 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid (penyakit penyerta), dan 408 lainnya dengan komorbid.

Tercatat, penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah Diabetes Melitus sebanyak 215 kasus, Hipertensi sebanyak 181 kasus, dan Pneumonia sebanyak 104 kasus.

Masih dalam laporan Satgas, pada Ahad (14/11) ini tidak tercatat tambahan terkonfirmasi positif COVID-19. Begitu pula yang sembuh, tidak ada.

Dengan begitu, total 25.833 orang warga Batam yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak awal pandemi, sebanyak 24.983 di antaranya pulih, 841 orang meninggal, dan sembilan orang di antaranya dalam perawatan.

Mereka yang masih aktif COVID-19, sebanyak tujuh orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, dan dua orang lainnya dirawat di rumah sakit rujukan.

"Tingkat kesembuhan 96,71 persen, tingkat kematian 3,26 persen, dan kasus aktif 0,03 persen," katanya.

Sementara itu, penyebaran Virus Corona relatif dapat dikendalikan. Kini tidak ada lagi kecamatan dengan zona merah.

Di daerah pulau-pulau penyangga, dari tiga kecamatan hinterland, Belakangpadang, Bulang dan Galang, semuanya menjadi zona hijau.

Sedangkan di pulau utama, dari sembilan kecamatan, enam di antaranya zona hijau yaitu Sekupang, Batuampar, Bengkong, Sei Beduk, Batuaji dan Sagulung.

Tiga kecamatan lainnya zona kuning yaitu Lubukbaja, Nongsa, dan Batam Kota.

Dalam laporan satgas juga disebutkan hasil asesmen situasi COVID-19 Batam per 12 November 2021 adalah level 1.

Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konformasi 0,19 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap 0,13 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,00 per 100 ribu penduduk per pekan.

Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan positivity rate 0,02 persen per pekan, tracing juga dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 15,67 per kasus konfirmasi per pekan, dan treatment memadai dengan 1,17 persen BOR per pekan.

Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai, yang mencapai 98,03 persen untuk dosis pertama secara total, dan untuk lansia sudah mencapai 64,07 persen untuk dosis pertama, demikian Azril Apriansyah.

Baca juga: Diabetes jadi penyerta kematian tertinggi COVID-19 di Batam

Baca juga: Tingkat kematian akibat COVID-19 di Batam naik jadi 2,961 persen

Baca juga: Angka penularan COVID-19 di Batam mulai melandai