BPIP resmikan perpustakaan dan klinik Pancasila 19 lapas di Aceh
14 November 2021 16:29 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof Yudian Wahyudi didampingi Bupati Aceh Barat, H Ramli MS meresmikan 19 perpustakaan dan klinik Pancasila di Aceh dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh, Aceh Barat, Ahad (14/11/2021). ANTARA/Teuku Dedi Iskandar/am.
Meulaboh (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof Yudian Wahyudi meresmikan sebanyak 19 perpustakaan dan klinik Pancasila yang tersebar di 19 Lembaga Pemasyarakatan di Aceh.
“Pembentukan perpustakaan dan klinik Pancasila di lembaga pemasyarakatan ini, untuk menambah pengetahuan warga binaan di lembaga pemasyarakan khususnya di Aceh,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam peresmian yang dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu.
Ia mengatakan, dengan adanya pembukaan perpustakaan dan klinik Pancasila di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Aceh, nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan semangat Pancasila bagi seluruh warga binaan yang ada di Aceh.
Menurut Yudian, dengan adanya ilmu pengetahuan tentang Pancasila, maka warga binaan nantinya akan memiliki kehidupan yang lebih bagus setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan, dan bergabung kembali di masyarakat.
Baca juga: Kongres Santri Pancasila perdana digelar di Aceh
Baca juga: BPIP: Peringati Hari Pahlawan dengan semangat menggali nilai Pancasila
Baca juga: BPIP: Sebuah hinaan apabila pejabat publik langgar kode etik jabatan
Dengan adanya kesadaran berbangsa dan bernegara, warga binaan nantinya akan memiliki kesadaran itu untuk belajar dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga nantinya warga binaan akan menjadi warga negara yang mempunyai hak seluas NKRI.
Di sisi lain, ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Aceh termasuk di Tanah Air, agar kembali mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia berharap dengan pengamalan nilai Pancasila, akan membangun kembali jiwa semangat gotong-royong di masyarakat, membangun jiwa pengorbanan berbangsa dan bernegara, termasuk jiwa disiplin atau tepat waktu, kata Yudian.
“Pembentukan perpustakaan dan klinik Pancasila di lembaga pemasyarakatan ini, untuk menambah pengetahuan warga binaan di lembaga pemasyarakan khususnya di Aceh,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam peresmian yang dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu.
Ia mengatakan, dengan adanya pembukaan perpustakaan dan klinik Pancasila di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Aceh, nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan semangat Pancasila bagi seluruh warga binaan yang ada di Aceh.
Menurut Yudian, dengan adanya ilmu pengetahuan tentang Pancasila, maka warga binaan nantinya akan memiliki kehidupan yang lebih bagus setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan, dan bergabung kembali di masyarakat.
Baca juga: Kongres Santri Pancasila perdana digelar di Aceh
Baca juga: BPIP: Peringati Hari Pahlawan dengan semangat menggali nilai Pancasila
Baca juga: BPIP: Sebuah hinaan apabila pejabat publik langgar kode etik jabatan
Dengan adanya kesadaran berbangsa dan bernegara, warga binaan nantinya akan memiliki kesadaran itu untuk belajar dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga nantinya warga binaan akan menjadi warga negara yang mempunyai hak seluas NKRI.
Di sisi lain, ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Aceh termasuk di Tanah Air, agar kembali mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia berharap dengan pengamalan nilai Pancasila, akan membangun kembali jiwa semangat gotong-royong di masyarakat, membangun jiwa pengorbanan berbangsa dan bernegara, termasuk jiwa disiplin atau tepat waktu, kata Yudian.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021
Tags: