700 BTS Flexi Sudah Berteknologi EvDO
31 Maret 2011 16:02 WIB
Seorang pria mengoperasikan notebook di TelkomFlexi Cafe yang dilengkapi Broadband dengan Teknologi EvDO, di Plasa Marina Surabaya. TelkomFlexi mengantisipasi kebutuhan pelanggan akan akses internet, dengan mengembangkan layanan broadband teknologi E
Surabaya (ANTARA News) - Lebih dari 700 Base Transceiver Station atau BTS Flexi yang tersebar di Kota Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Denpasar, Bali, telah dilengkapi teknologi komunikasi data, EvDO.
General Manager Network Service Telkom Flexi Area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, I Ketut Budi Utama, di Surabaya Kamis mengatakan bahwa penggunaan teknologi EvDO (Evolution Data Optimized) untuk mempercepat akses Internet bagi pelanggan data FlexiNet.
"Kebutuhan pelanggan terhadap akses Internet terus meningkat dan kami harus melakukan antisipasi melalui pengembangan jaringan. Saat ini, sekitar 75 persen BTS di Surabaya, Malang dan Denpasar sudah ditingkatkan kualitasnya," katanya.
Selain di tiga kota tersebut, Telkom Flexi secara bertahap akan mengembangkan layanan broadband berbasis teknologi EvDO di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Menurut Ketut Budi, Surabaya sebagai basis terbesar pelanggan Flexi mendapat prioritas utama untuk layanan broadband.
"Dari drive test yang kami lakukan pada tiga BTS dengan tingkat okupansi tinggi di Surabaya, hasilnya sangat memuaskan. Kami juga sudah memetakan lokasi-lokasi lain yang tingkat okupansi dan permintaan layanannya tinggi," ujarnya.
Seiring rencana peluncuran secara komersial teknologi Evdo pada awal Juni 2011, tim teknis Telkom Flexi mulai menyiapkan standar terminal modem, perangkat ponsel dan prosedur upgrade kartu RUIM.
Ketut Budi Utama menambahkan saat pengujian jaringan pada awal Maret lalu, pihaknya telah melakukan penambahan carrier, modul di sisi BSC (Base Station Contoller) dan BTS, upgrade perangkat lunak, serta penambahan beberapa perangkat.
Pengujian jaringan Evdo dilakukan pada tiga lokasi berbeda yakni Plasa Marina dan Darmo Trade Center Surabaya untuk segmen pelanggan pekerja dan pebisnis, serta kampus Untag Surabaya untuk pelanggan mahasiswa.
"Karakteristik pengguna internet di tiga lokasi BTS itu diperkirakan membutuhkan bandwith yang besar, sehingga hasil dari pengujian dapat dijadikan referensi untuk mengukur kualitas jaringan broadband Flexi," kata Ketut Budi.
External Communications Telkom Flexi Area Jatim, Bali dan Nusra, Ivone Andayani, menambahkan sekitar 60-70 persen pelanggan FlexiNet tergolong pengguna pemula dengan kebutuhan akses Internet yang masih terbatas.
Total pelanggan FlexiNet di wilayah Jatim, Bali dan Nusra hingga saat ini sekitar satu juta atau 50 persen dari pelanggan FlexiNet secara nasional.
"Kebutuhan akses utama pengguna masih sebatas pada jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter. Ke depan, trennya akan berubah dan mereka akan membutuhkan akses internet dengan kecepatan tinggi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga telah menyediakan layanan FlexiNet hotspot yang tersebar di 200 titik di berbagai daerah, untuk mempercepat penetrasi pasar.
"Bahkan, nantinya akses kecepatan FlexiNet hotspot bisa jauh lebih tinggi dibanding menggunakan teknologi EVDO," tambahnya.
(ANTARA/S026)
General Manager Network Service Telkom Flexi Area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, I Ketut Budi Utama, di Surabaya Kamis mengatakan bahwa penggunaan teknologi EvDO (Evolution Data Optimized) untuk mempercepat akses Internet bagi pelanggan data FlexiNet.
"Kebutuhan pelanggan terhadap akses Internet terus meningkat dan kami harus melakukan antisipasi melalui pengembangan jaringan. Saat ini, sekitar 75 persen BTS di Surabaya, Malang dan Denpasar sudah ditingkatkan kualitasnya," katanya.
Selain di tiga kota tersebut, Telkom Flexi secara bertahap akan mengembangkan layanan broadband berbasis teknologi EvDO di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Menurut Ketut Budi, Surabaya sebagai basis terbesar pelanggan Flexi mendapat prioritas utama untuk layanan broadband.
"Dari drive test yang kami lakukan pada tiga BTS dengan tingkat okupansi tinggi di Surabaya, hasilnya sangat memuaskan. Kami juga sudah memetakan lokasi-lokasi lain yang tingkat okupansi dan permintaan layanannya tinggi," ujarnya.
Seiring rencana peluncuran secara komersial teknologi Evdo pada awal Juni 2011, tim teknis Telkom Flexi mulai menyiapkan standar terminal modem, perangkat ponsel dan prosedur upgrade kartu RUIM.
Ketut Budi Utama menambahkan saat pengujian jaringan pada awal Maret lalu, pihaknya telah melakukan penambahan carrier, modul di sisi BSC (Base Station Contoller) dan BTS, upgrade perangkat lunak, serta penambahan beberapa perangkat.
Pengujian jaringan Evdo dilakukan pada tiga lokasi berbeda yakni Plasa Marina dan Darmo Trade Center Surabaya untuk segmen pelanggan pekerja dan pebisnis, serta kampus Untag Surabaya untuk pelanggan mahasiswa.
"Karakteristik pengguna internet di tiga lokasi BTS itu diperkirakan membutuhkan bandwith yang besar, sehingga hasil dari pengujian dapat dijadikan referensi untuk mengukur kualitas jaringan broadband Flexi," kata Ketut Budi.
External Communications Telkom Flexi Area Jatim, Bali dan Nusra, Ivone Andayani, menambahkan sekitar 60-70 persen pelanggan FlexiNet tergolong pengguna pemula dengan kebutuhan akses Internet yang masih terbatas.
Total pelanggan FlexiNet di wilayah Jatim, Bali dan Nusra hingga saat ini sekitar satu juta atau 50 persen dari pelanggan FlexiNet secara nasional.
"Kebutuhan akses utama pengguna masih sebatas pada jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter. Ke depan, trennya akan berubah dan mereka akan membutuhkan akses internet dengan kecepatan tinggi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga telah menyediakan layanan FlexiNet hotspot yang tersebar di 200 titik di berbagai daerah, untuk mempercepat penetrasi pasar.
"Bahkan, nantinya akses kecepatan FlexiNet hotspot bisa jauh lebih tinggi dibanding menggunakan teknologi EVDO," tambahnya.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: