Bandung (ANTARA) - PT SUCOFINDO (Persero) berkomitmen untuk mewujudkan kinerja ekselen secara berkelanjutan melalui integrasi penerapan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), akomodasi struktur Industri 4.0 dalam kerangka lima prioritas BUMN. Penggunaan ketiga kerangka tersebut secara selaras dalam mewujudkan kinerja ekselen berkelanjutan merupakan tantangan yang mengemuka saat ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Manajemen Strategi dan Risiko SUCOFINDO, Dr. Soleh Rusyadi Maryam pada sesi sharing High Level Forum dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Forum Ekselen BUMN 2021.



Menurut Soleh, entitas usaha harus menyadari bahwa seluruh sistem yang dibangun oleh sebuah perusahaan yang didasarkan pada berbagai standar, regulasi, kriteria, kerangka kerja, pendekatan dan lain-lain sesungguhnya diterapkan pada proses bisnis yang sama di perusahaan, sehingga integrasi kesisteman bisa dimaknai bagaimana perusahaan bisa memastikan seluruh proses bisnis sudah mengakomodasi seluruh kriteria secara terpadu, sederhana, praktis dan efektif.



Mengenai Industri 4.0, tambah Soleh, setiap sektor industri mempunyai tonggaknya masing-masing. Misalnya pada industri TIC (Testing, Inspection, Certification) yang digeluti PT SUCOFINDO (Persero), maka TIC 1.0 bersamaan dengan revolusi industri di mana moda pengangkutan barang antar negara meningkat secara signifikan dengan berkembangnya kapal-kapal bertenaga uap. TIC 2.0 saat ditandai dengan kontenerisasi barang di akhir tahun 70-an dan berkembangnya standar kualitas dan keamanan produk serta berbagai standar sistem manajemen serta disepakatinya berbagai kesepakatan perdagangan internasional, TIC 3.0 saat komputerisasi dan internet mengubah cara perusahaan TIC men-deliver jasanya, dan TIC 4.0 ditandai dengan perkembangan lebih jauh dari kemampuan kecerdasan buatan (AI) dan pemanfaatan berbagai digital device dalam operasi perusahaan TIC.



Namun demikian, menurut Soleh, Industri 4.0 tidak hanya menyangkut teknologi, apalagi hanya menyangkut teknologi digital. Industri 4.0 merupakan pendekatan menyeluruh mengenai bagaimana industri dijalankan secara efektif, efisien untuk menghasilkan lompatan-lompatan kinerja dalam kondisi dunia yang berkembang sangat cepat dan disruptif.



“Kinerja ekselen yang berkelanjutan hanya bisa diperoleh dengan rangkaian inovasi dan transformasi dalam seluruh kategori bidang Industri 4.0. Inovasi yang berkelanjutanlah yang akan mengantarkan perusahaan pada peluang untuk dapat bertumbuh secara Lestari”, kata Soleh.



Dalam konteks kinerja yang diases melalui kerangka KPKU, PT SUCOFINDO (Persero) dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan score dan dalam beberapa tahun terakhir sudah masuk ke dalam kelompok Emerging Industry Leader. Kembali terkait Industri 4.0, SUCOFINDO telah mendapat kepercayaan Pemerintah untuk melakukan asesmen kesiapan Industri dalam menjalani tantangan Industri 4.0, melalui layanan jasa Readiness Index (INDI 4.0). Jasa ini merupakan bagian dari program Pemerintah yaitu Making Indonesia 4.0.



Di sisi lain, SUCOFINDO terus menerus melakukan inovasi. Beberapa hasilnya adalah Jasa SPARING yang merupakan solusi sistem pemantauan kualitas air limbah secara terus menerus dengan memanfaatkan konsep IoT. Sistem ini memiliki kemampuan untuk melakukan pemantauan kualitas air limbah dengan sistem yang terintegrasi dan sesuai dengan persyaratan teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK). Beberapa hal lain yang merupakan hasil kerja inovatif SUCOFINDO adalah dikembangkannya Pengujian/Kalibrasi Alat Kesehatan (Alkes), serta perluasan teknologi pengujian Halal.