Bulu tangkis
Satgas COVID jadikan "bubble" IBF 2021 rujukan ajang internasional
13 November 2021 13:35 WIB
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan sedang menikmati waktu senggang bersama anak-anaknya jelang turnamen Indonesia Masters 2021 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/11/2021). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar
Nusa Dua (ANTARA) - Satuan tugas COVID-19 menilai "bubble" atau pranata gelembung yang diberlakukan dalam Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 di Bali, bisa menjadi rujukan baru untuk pelaksanaan ajang olahraga bertaraf internasional di Tanah Air.
Saat ditemui di Nusa Dua, Sabtu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Sonny Harry B. Harmadi memastikan "bubble" IBF 2021 berbeda dari metode yang pernah dipakai di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
"Ini sistem "bubble" penuh yang lebih ketat, beda dengan PON Papua karena itu semi-bubble. Di Papua atlet dan peserta masih bisa keluar hotel, tapi di sini tidak boleh. Ini pertama kalinya diterapkan "bubble" penuh di Indonesia dan ke depan akan merujuk seperti ini," kata Sonny menjelaskan.
Baca juga: 930 personel gabungan amankan "bubble" IBF 2021 di Bali
Baca juga: 256 pebulu tangkis dunia ramaikan pembukaan IBF 2021 di Bali
Ia menjelaskan, pelaksanaan gelembung IBF 2021 sudah melalui proses kajian secara rinci sehingga dipastikan tingkat keamanannya lebih tinggi. Hal ini dilakukan karena IBF dihadiri peserta dari luar negeri, sementara PON hanya diikuti atlet dalam negeri.
Area yang berada di Westin Resort sebagai lokasi penginapan, dan Bali International Convention Center sebagai arena pertandingan, menjadi wilayah steril yang tidak boleh dimasuki oleh pihak yang tidak berkepentingan.
"Tidak ada yang boleh keluar masuk "bubble", semua atlet juga diberi tahu area mana yang boleh atau tidak bisa dimasuki," tutur Sonny.
Pengamanan dan penegakan protokol kesehatan juga melibatkan hingga sebanyak 930 personel yang terdiri dari unsur Polda Bali, Kodam Udayana, BNPB dan pihak keamanan hotel.
Tidak hanya itu, pranata gelembung penuh ini juga menuntut semua peserta asing terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu cara pengawasan.
"Kami mendukung pelaksanaan IBF namun dengan upaya mitigasi semaksimal mungkin. Ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena masih pandemi dan tentunya kami tidak ingin kecolongan jangan sampai ada varian baru di Indonesia," pungkas Sonny.
Baca juga: Ginting dan Jonatan sukses atasi cedera jelang IBF 2021
Baca juga: Sejumlah peserta IBF 2021 ajak keluarga menginap di "bubble"
Saat ditemui di Nusa Dua, Sabtu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Sonny Harry B. Harmadi memastikan "bubble" IBF 2021 berbeda dari metode yang pernah dipakai di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
"Ini sistem "bubble" penuh yang lebih ketat, beda dengan PON Papua karena itu semi-bubble. Di Papua atlet dan peserta masih bisa keluar hotel, tapi di sini tidak boleh. Ini pertama kalinya diterapkan "bubble" penuh di Indonesia dan ke depan akan merujuk seperti ini," kata Sonny menjelaskan.
Baca juga: 930 personel gabungan amankan "bubble" IBF 2021 di Bali
Baca juga: 256 pebulu tangkis dunia ramaikan pembukaan IBF 2021 di Bali
Ia menjelaskan, pelaksanaan gelembung IBF 2021 sudah melalui proses kajian secara rinci sehingga dipastikan tingkat keamanannya lebih tinggi. Hal ini dilakukan karena IBF dihadiri peserta dari luar negeri, sementara PON hanya diikuti atlet dalam negeri.
Area yang berada di Westin Resort sebagai lokasi penginapan, dan Bali International Convention Center sebagai arena pertandingan, menjadi wilayah steril yang tidak boleh dimasuki oleh pihak yang tidak berkepentingan.
"Tidak ada yang boleh keluar masuk "bubble", semua atlet juga diberi tahu area mana yang boleh atau tidak bisa dimasuki," tutur Sonny.
Pengamanan dan penegakan protokol kesehatan juga melibatkan hingga sebanyak 930 personel yang terdiri dari unsur Polda Bali, Kodam Udayana, BNPB dan pihak keamanan hotel.
Tidak hanya itu, pranata gelembung penuh ini juga menuntut semua peserta asing terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu cara pengawasan.
"Kami mendukung pelaksanaan IBF namun dengan upaya mitigasi semaksimal mungkin. Ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena masih pandemi dan tentunya kami tidak ingin kecolongan jangan sampai ada varian baru di Indonesia," pungkas Sonny.
Baca juga: Ginting dan Jonatan sukses atasi cedera jelang IBF 2021
Baca juga: Sejumlah peserta IBF 2021 ajak keluarga menginap di "bubble"
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: