Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said mengatakan pihaknya kesulitan memperoleh tiket pesawat untuk memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang baru saja dievakuasi dari Libya.

"Masih ada 15 WNI dari Libya kini ditampung sementara di KBRI Tunis, namun belum bisa dipulangkan ke Indonesia karena kesulitan tiket pesawat komersial," kata Dubes Ibnu Said yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Rabu.

Tempat duduk pesawat komersial dari Tunisia selalu dipenuhi penumpang, namun KBRI sedang berusaha untuk memperoleh tiket secepatnya, kata Dubes Ibnu Said.

Disebutkan, rombongan terbaru WNI dari Libya tersebut berhasil dievakuasi lewat darat pada Ahad (27/3) setelah menempuh perjalanan lebih dari seribu kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli.

Rombongan evakuasi itu dipimpin Sekretaris Ketiga KBRI Tripoli, Jopkie Kurniawan, terdiri atas empat staf KBRI Tripoli, dua mahasiswa, enam TKW, ABK kapal minyak dan satu wanita bersuamikan warga Libya.

Empat staf KBRI Tripoli tersebut sebelumnya ditugaskan untuk menjaga menjalankan tugas diplomatik di Libya dan menjaga aset Perwakilan RI negara pimpinan Muammar Gaddafi itu.

"Jadi KBRI Tripoli saat ini kosong dan ditutup sementara karena semua stafnya telah dievakuasi dari negara itu," kata Dubes Said.

Dubes RI untuk Libya Sanusi telah kembali ke Indonesia setelah dievakuasi sementara ke Tunis pada pekan lalu.

Menurut Dubes Ibnu, terdapat dua staf KBRI Tripoli, yaitu Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler, Jopkie Kurniawan dan seorang staf Komunikasi sementara ditugaskan di KBRI Tunis untuk memantau kemungkinan masih ada WNI di Libya.

Dubes Ibnu menjelaskan, KBRI Tunis bekerja sama dengan Badan internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) telah membuka posko di Ras Jedir, pintu perbatasan Tunisia-Libya untuk upaya evakuasi WNI yang kemungkinan masih terjebak dari negara bergolak tersebut.(*)

(T.M043/E001)